Gerindra Kritik Pencarian Korban Tsunami Sulteng Disetop: Memalukan!

Bangku tergeletak di tempat pemakaman umum yang rusak akibat gempa dan tsunami di Desa Loli Saluran, Kecamatan Banawa, Donggala, Sulawesi Tengah, Rabu, 3 Oktober 2018.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA – Partai Gerindra mengkritik keputusan pemerintah yang menghentikan pencarian korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah pada 11 Oktober 2018. Penghentian itu akan berdampak buruk bagi para keluarga korban dan bahkan citra bangsa bangsa Indonesia di mata dunia.

BMKG 'Tak Berkedip Mata' Pantau Potensi Tsunami Imbas Erupsi Gunung Ruang

"Konsekuensinya, satu, memprihatinkan untuk keluarga, dan (kedua) memalukan untuk bangsa dan dunia internasional tentang kinerja kita," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra, Sodik Mudjahid, di kompleks Parlemen di Jakarta pada Rabu, 10 Oktober.

Jika memang jadi dihentikan, kata Wakil Ketua Komisi VIII itu, perlu ada pengganti untuk keluarga korban yang belum menemukan jenazah keluarganya, misal santunan duka cita dan rehabilitas bangunan rumah mereka yang rusak. Sebab diperkirakan 5.000 orang masih hilang dan lebih banyak lagi rumah rusak.

Gunung Ruang Erupsi Berpotensi Picu Tsunami, PVMBG Imbau Masyarakat Menjauh Radius 6 KM

Sodik menganggap masa pencarian masih bisa diperpanjang untuk beberapa waktu ke depan, bergantung situasi dan kondisinya. Sementara dia mengingatkan masa rehabilitasi yang dimulai November juga perlu dipersiapkan secara matang.

Pemerintah, sebagaimana diumumkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, memutuskan menghentikan evakuasi jenazah-jenazah korban gempa dan tsunami di Donggala, Palu, dan Sigi. Alasannya, kondisi jenazah sudah sulit dikenali dan berpotensi menyebarkan penyakit.

Gempa Magnitudo 6 Guncang Jepang, Tak Ada Peringatan Tsunami

"Karena kondisinya yang saya sampaikan, jenazah sudah melebur, tidak dikenali, dan berpotensi apabila ditemukan dapat menimbulkan penyakit," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta pada Selasa, 8 Oktober.

Berdasarkan kenyataan itu, Sutopo menyampaikan bahwa pencarian korban yang tertimbun di Petobo, Jono Oge, dan Balaroa dihentikan pada 11 Oktober.

Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, terpantau diselimuti awan kabut dari atas KM Bimasena yang digunakan oleh Tim Kantor SAR Manado mengevakuasi warga setempat, Rabu, 18 April 2024.

Badan Geologi: Potensi Tsunami Akibat Gunung Ruang Bisa Setinggi 25 Meter

PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024