- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
VIVA – Bencana alam gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, menyisakan kesedihan bagi masyarakat Sulawesi Tengah dan Indonesia. Ribuan jiwa meninggal dunia, belasan ribu orang luka-luka dan puluhan ribu tempat tinggal rusak.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, jumlah rumah yang rusak yakni 67.310 unit.
"Rumah rusak 67.310 unit," kata Sutopo di gedung BNPB, Jakarta Timur, Rabu 10 Oktober 2018.
Sutopo mengatakan bahwa jumlah itu teridiri dari 65.733 unit di Kota Palu, 897 di Sigi, 680 unit di Donggala, fasilitas peribadatan 99 unit.
Selain rumah, ada 20 unit fasilitas kesehatan yang rusak, terdiri dari satu rumah sakit, 10 puskesmas, 4 puskesmas pembantu dan 5 puskesdes. "Jalan 12 titik," ujarnya.
Gempa dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala telah menewaskan lebih dari 2 ribu orang. Gempa dengan kekuatan 7,4 pada Skala Richter tersebut menimbulkan gelombang tsunami setinggi tiga meter. Gempa ini juga memunculkan gejala alam likuifaksi. Diperkirakan dua desa di wilayah Petobo, terkubur akibat likuifaksi yang terjadi.