Jonan Minta Kementerian Agraria Terdepan Cegah Risiko Bencana

Menteri ESDM Ignasius Jonan di Geoseminar
Sumber :
  • VIVA/Fikri Halim

VIVA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan meminta Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ATR, bisa menjadi yang terdepan menginformasikan potensi bencana gempa kepada masyarakat.

Gempa di Taiwan, 18 Orang Masih Hilang

Hal ini, menurutnya, penting supaya bisa menghindari risiko bencana yang lebih besar di kemudian hari.

Menurut Jonan, tak ada yang tahu kapan bencana alam itu terjadi, baik gempa, tsunami maupun erupsi. Namun, pemetaan rencana wilayah dan tata ruang sejak awal bisa disampaikan ke masyarakat, karena Indonesia sudah memiliki peta kebumian yang bisa memetakan lokasi rawan bencana.

Gempa Magnitudo 6 Guncang Jepang, Tak Ada Peringatan Tsunami

"Saya berharap, Kementerian ATR jadi frontliner. Orang kan lebih takut izin ya, daripada gempa," ujar Jonan dalam sambutannya di acara Geoseminar mengenai 'Informasi Geologi Sebagai Dasar Untuk Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca terjadinya Gempabumi Palu', di Ruang Sarulla Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat 12 Oktober 2018.

Ia melanjutkan, ATR sebelum memberikan izin pembangunan bisa menjelaskan potensi gempa. Sehingga, risiko terjadinya korban yang lebih besar akibat bencana bisa dicegah lebih awal.

Jepang Cabut Peringatan Tsunami Imbas Gempa Taiwan

Belajar dari likuifaksi gempa Palu, lanjut dia, yang menjadi terbesar sepanjang sejarah gempa di Indonesia, sebetulnya secara tata ruang tidak layak untuk dibangun.

"Ini kalau bisa, Kementerian ATR ajak, kami ajak Kementerian PU, untuk menginformasikan secara runtut. Map kebumian seluruh Indonesia kan sudah hampir selesai, tinggal diinformasikan," katanya.

Jonan melanjutkan, di berbagai negara ada pelatihan terhadap masyarakat dan informasi khusus dari sebuah lembaga khusus, terkait antisipasi bencana.

Jonan mempersilahkan, nantinya Kementerian ATR mengajak lembaga lain untuk saling koordinasi.

"Jadi, bikin tim yang jadi corong resmi negara, sekarang ini kan kebanyakan medsos. Orang Geologi ini kan, banyak lihat alam saja, jarang komunikasi," kata Mantan Menteri Perhubungan itu.

Menurut Jonan, meskipun banyak ilmuwan Geologi di Indonesia. Namun, tetap tidak bisa memprediksi kapan terjadinya gempa.

"Apakah kita bisa tahu, kapan gempa itu akan terjadi dan besarnya berapa? Ini secara keilmuan tidak bisa, gunung meletus pun, kapan kita tidak bisa tahu, karena ilmu Geologi itu juga sedikitnya adalah ilmu kira-kira, enggak pernah masuk ke dalam (bumi) kok. Kan, berarti kira-kira," katanya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya