Klarifikasi UGM Soal Pembatalan Seminar Sudirman Said di Auditorium

Sudirman Said
Sumber :
  • VIVA/Dwi Royanto

VIVA – Pihak Universitas Gadjah Mada mengklarifikasi terkait insiden pencabutan izin pemakaian auditorium sebagai lokasi seminar mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said dan mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan. Keduanya dikenal masuk tim kampanye Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Ahli Nuklir UGM Jadi DPO Kasus Penggelapan Rp 9,2 Miliar, Begini Kronologinya

Dekan Fakultas Peternakan UGM dan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Peternakan UGM membantah telah mempublikasikan flyer, undangan atau apa pun yang terkait dengan penyelenggaraan "Seminar Kebangsaan: Kepemimpinan Era Milenial" di Auditorium Fakultas Peternakan.

Dekan Fakultas Peternakan UGM, Ali Agus mengatakan, seminar itu bukan acara yang diselenggarakan oleh organisasi kemahasiswaan Fakultas Peternakan UGM dan tidak berada di bawah koordinasi Fakultas Peternakan UGM.

Pimpinan Jemaah Aolia Ternyata Sempat Kuliah di Fakultas Kedokteran UGM

Hal itu dia nyatakan dalam surat pernyataan yang dikeluarkan dan  ditandatangani Dekan Fakultas Peternakan Ali Agus, dan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Peternakan UGM, Angger M Ghozwan Hanif, Jumat 12 Oktober 2018.

Karena itu, fakultas membatalkan izin penggunaan ruang auditorium Fakultas Peternakan UGM.

Sosok Pemimpin Jemaah Aolia Gunungkidul yang Ngaku Telponan Sama Allah

Dalam pernyataan tersebut juga disertai permohonan maaf yang ditujukan kepada panitia penyelenggara dan pihak terkait lainnya atas ketidak-nyamanan tersebut.

Ancaman drop out

Sementara salah satu panitia Jibril Abdul Aziz mengaku izin penggunaan auditorium sudah diterima pada Kamis 11 Oktober 2018 dan dicabut pada Jumat 12 Oktober 2018.

Ia mengatakan, sekitar pukul 11.00 WIB, disebutkan oleh salah satu dosen, Bu Andar, jika kegiatan tidak bisa dilaksanakan. 

“Alasannya jika dilakukan bisa jadi akan menimbulkan kekacauan,  dan bisa kena DO–drop out,” katanya, Jumat 12 Oktober 2018.

Karena itu, jelasnya, diupayakan kegiatan itu tetap berlangsung dan di luar kampus. Jibril mengungkapkan langkah selanjutnya adalah menghubungi beberapa tempat yang memungkinkan untuk pennyelenggaraan kegiatan tersebut. 

“Karena kami tidak punya uang untuk sewa tempat,” katanya.

Jibril menambahkan tempat yang dipilih adalah UC (University Club) sebuah tempat pertemuan di dalam kompleks UGM yang biasa digunakan untuk kegiatan pertemuan. 

“Ternyata UC tidak bisa, karena ada pengguna lain,” katanya.

Ia kemudian mencari alternatif lainnya yakni Masjid Kampus, namun ternyata juga tidak bisa karena penuh.

Akhirnya, katanya, kegiatan itu diselenggarakan di sebuah rumah makan di Jalan Magelang, Sleman.

Pada kesempatan itu ia membantah jika kegiatan itu untuk kampanye. Bahkan, menurut Jibril, jauh sebelumnya, sekitar dua minggu sebelum pelaksanaan, sudah meminta kepada Sudirman Said dan Ferry Mursidan Baldan untuk tidak membawa atribut kampanye dan atribut partai politik. 

“Kami menegaskan, bahwa mahasiswa tidak mentolelir adanya atribut kampanye dalam kegiatan itu,” katanya.

Permintaan itu, ujarnya disanggupi oleh kedua calon pembicara tersebut. Meski akhirnya tidak diperbolehkan digelar di kampus, namun tetap dapat diselenggarakan di rumah makan Pring Sewu. 

“Ya pesertanya sedikit, karena banyak yang merasa jauh,” katanya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya