Basarnas Siap-siap Beli Helikopter Mutakhir dan Kapal Canggih

Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi
Sumber :
  • VIVA/Bobby Andalan

VIVA – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas, terus berupaya meningkatkan kinerja melalui penguatan personel dan peralatan.

Fakta-fakta Dua Helikopter AL Malaysia Tabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi menuturkan, Basarnas selalu menyiapkan personel dan peralatan untuk kesiapsiagaan dalam rangka menghadapi bencana.

“Kita latih personel kita, untuk menghadapi bencana sewaktu-waktu. Kita tidak pernah tahu kapan bencana datang, tetapi personel dan peralatan kita siagakan 24 jam,” kata Marsekal Syaugi, saat mengunjungi Kantor SAR Denpasar di Jimbaran, Bali, Jumat 12 Oktober 2018.

2 Helikopter AL Malaysia Tabrakan saat Latihan, Menhan Minta Video Kecelakaan Tak Disebarluaskan

Ia menjelaskan, kehadirannya di kantor SAR Denpasar, untuk melihat kesiapan, serta mengecek personel dan peralatan yang harus digunakan sewaktu-waktu. 

Menurutnya, Basarnas terus menambah personel dan peralatan sesuai dengan kemampuan negara. Tahun ini, Basarnas mengagendakan pembelian dua unit helikopter. Hal itu diperlukan, untuk respons cepat menjangkau pulau-pulau di Indonesia.

5 Negara dengan Angkatan Udara Terkuat di Dunia Tahun 2024, Indonesia Gak Termasuk?

“Karena, pulau-pulau kita ini kan banyak dan jauh-jauh. Tanpa helikopter, mungkin kita kurang sigap menjangkau pulau yang jauh-jauh,” papar dia.

“Response time kita tidak boleh lebih dari 30 menit, setelah kita menerima laporan. Kita harus menuju tempat, di mana bencana itu berada dari tempat terdekat kita,” ucapnya. .

Selain itu, Marsekal Syaugi juga menjelaskan, institusinya akan membeli kapal dengan ukuran besar. Fungsi kapal itu bisa memuat bahan bakar dalam jumlah banyak.

“Kapal ini bisa memuat bahan bakar sebanyak 450 ton. Kapal yang dimiliki SAR Denpasar ini hanya cukup memuat 40 sampai 50 ton bahan bakar. Terbatas operasinya di laut,” kata dia.

Dengan jumlah daya angkut yang cukup besar, maka kapal yang akan dibeli Basarnas nantinya akan bisa menyuplai bahan bakar ke kapal-kapal lain, agar operasi pencarian dan pertolongan di laut bisa dilakukan dalam waktu lebih lama.

“Kapal ini juga bisa membawa air bersih 100 ton, kemudian bisa didarati helikopter. Kapal ini juga bisa membawa remote operated underwater vehicle untuk melihat korban di dasar laut. Alat itu kita pakai sewaktu pencarian di danau Toba. Satu kapal ini bisa memuat itu tadi fungsinya,” ujarnya.

Untuk proses pembeliannya, Marsekal Syaugi menuturkan, menggunakan program multi years. “Artinya, dua tahun, karena kalau satu tahun anggaran kita tidak mampu. Helikopter dan kapal ini datangnya tahun depan. Anggarannya cukup, walaupun dipotong-potong,” kata dia.

Ia berharap, pemerintah terus memberikan tambahan, agar profesionalisme personel dan peralatan yang dimiliki Basarnas terus bisa ditingkatkan. 

“Sekarang sudah cukup tapi kalau ditambah kita akan lebih efektif,” lanjut Syauqi.

Sementara itu, soal sumber daya manusia, Marsekal Syaugi memaparkan, jumlah anggota Basarnas saat ini sebanyak kurang lebih 3.300 personel untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia dengan kondisi pertiga wilayah adalah lautan.

“Idealnya 7.000 personel. Jumlah saat ini masih kurang, karena kita menyesuaikan dengan kemampuan negara. Kita selama ini merekrut SDM itu sendiri. Beberapa tahun belakangan ini dimoratorium. Akhirnya, tahun lalu, saya bersurat kepada Presiden melalui Menpan. Kita mohon, agar tidak dimoratorium untuk SDM dengan kualifikasi khusus,” lanjut Marsekal Syaugi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya