Cari Korban Banjir Bandang, Anjing Pelacak Endus Timbunan Lumpur

Anjing pelacak diturunkan cari korban banjir bandang di Sumbar
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Andri Mardiansyah

VIVA – Markas Kepolisian Daerah Sumatera Barat mengerahkan Satuan Elite Khusus Satwa K9, untuk mencari korban banjir bandang yang diduga masih tertimbun material lumpur, di Jorong Tanah batu Piyubuah, Kenagarian Tanjung Bonai, Kecamatan lintau Buo Utara, Kabupaten Tanah Datar.

Suara Bergemuruh! Warga Ungkap Detik-detik 'Galodo' Terjang Permukiman di Lereng Gunung Marapi

Dua ekor anjing pelacak dikerahkan mulai Minggu, 14 Oktober 2018 hingga Senin, 15 Oktober 2018 pagi. Anjing pelacak sudah menyusuri area lokasi yang terdampak banjir bandang. 

“Dua ekor anjing pelacak dari Unit Satwa Sabhara Polda Sumbar ini sejak kemarin sudah melakukan pencarian. Anjing pelacak ini dikerahkan untuk mencari satu korban lagi yang belum ditemukan," kata Kapolres Tanah Datar Ajun Komisaris Besar Polisi Bayuaji Yudha Prajas, Senin, 15 Oktober 2018.

Lumpuh 4 Jam Akibat Banjir Lahar Dingin, Jalan Padang-Bukittinggi Kembali Bisa Dilalui

BPBD setempat mencatat, satu korban atas nama Daswirman (58) yang merupakan warga 50 Kota hingga kini belum berhasil ditemukan. Luasnya area yang terdampak dan beratnya medan, membuat tim SAR gabungan mengalami kendala.

Hingga kini, tim SAR gabungan sudah berhasil menemukan dan mengevakuasi lima korban meninggal dunia, yaitu Rani (30), Moch Steve Efendi (10), Aris (2,5), Yernida (56), dan Erizal Efendi (55). 

Lebih dari 13.000 Orang Dievakuasi di Kazakhstan karena Banjir

Tidak menutup kemungkinan korban akan bertambah. Sebab, tim SAR juga menemukan sejumlah kendaraan roda dua yang tertimbun material longsor di sekitar lokasi terdampak.

Bayuaji menjelaskan, anjing pelacak ini sudah melakukan penyisiran sejauh enam kilometer dari titik penemuan korban sebelumnya. Walau medan berat namun proses pencarian akan dilanjutkan hingga korban ditemukan atau hingga masa tanggap darurat berakhir. Masa tanggap darurat sudah ditetapkan selama sepekan.

Selain anjing pelacak, kata Bayuaji, proses pencarian terhadap korban dan penanganan bagi warga yang terdampak, juga melibatkan unsur lain. Di antaranya  BPBD, Basarnas, TNI, Polri, masyarakat dan potensi SAR lainnnya.

Sebelumnya, akibat tingginya curah hujan, Jorong Tanah batu Piyubuah, Kenagarian Tanjung Bonai luluh lantak dihantam banjir bandang. Material lumpur, batu besar dan potongan kayu, membuat sejunlah rumah warga rusak parah. Lima warga setempat dilaporkan meninggal dunia.

Pemerintah Kabupaten Tanah Datar bekerja sama dengan kepolisian, berencana mengusut dugaan praktik pembalakan liar yang diduga menyebabkan banjir bandang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya