Pemerintah Targetkan Dua Tahun Bangun 'New Palu'

Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) didampingi sejumlah menteri Kabinet Kerja mengawasi proses evakuasi korban gempa di reruntuhan Hotel Roaroa di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu, 3 Oktober 2018.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, pemerintah saat ini tengah mempersiapkan master plan untuk membangun ‘The New Palu’ atau kota Palu Baru.

Komplotan Perampok Bobol Hotel di Sulteng, Barang Perabot Ludes Total Kerugian Rp 700 Juta

Master plan dipersiapkan untuk membenahi kerusakan yang disebabkan oleh gempa bumi dan tsunami yang meluluh lantakkan sebagian besar Ibu Kota Sulawesi Tengah pada hari Jumat, 28 September 2018 lalu itu.

Basuki menjelaskan, pemerintah sudah meminta tim pakar kegempaan asal Jepang untuk melakukan kajian bersama Kementerian PUPR, Kementerian Agraria dan Tata Ruang Indonesia/BPN, Bappenas, BNPB, dan BMKG terkait master plan tersebut.

Mantan Teroris Poso Dukung Penuntasan Masalah Terorisme di Sulawesi Tengah

"Kondisi geologi Palu ini memang rentan, sehingga tidak mungkin kita membangun di tempat yang sama. Kita akan membangun lebih baik. Dari segi perencanaan kita juga harus lebih baik. Jadi kami sudah diarahkan Pak Wapres Jusuf Kalla, kita akan membangun The New Palu atau Palu Baru," kata Basuki Hadimuljono di kantor Menkopolhukam, Jakarta Pusat, Senin 15 Oktober 2018.

Ia menambahkan, master plan yang akan dikerjakan oleh tim khusus itu tidak hanya terkait dengan penyediaan lahan baru untuk pembangunan rumah atau hunian tetap bagi para korban gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah saja, tapi lebih dari itu.

8 Terduga Teroris Jaringan JI Ditangkap, Polisi Ungkap Ada yang Berperan Jadi Bendahara

Ketika dikonfirmasi apakah ada rencana memindahkan Ibu Kota Sulawesi Tengah dari Kota Palu ke daerah lain, Basuki menyatakan, wacana itu juga termasuk menunggu hasil kajian tim khusus yang saat ini tengah mengerjakan master plan the new Palu.

"Nanti kita lihat rekomendasi dari tim kajian itu. Apakah misalnya kita bikin Pantai Talise jalannya bertanggul di atas untuk sekalian menghadapi proteksi tsunami lagi, atau apa nanti kita lihat hasil kajiannya. Jadi masih banyak yang harus dikerjakan dalam menyusun master plan itu. Makanya butuh waktu untuk membuat master plan, jadi enggak bisa tergesa-gesa membangun Palu ini," ujarnya.

Sesuai arahan Wakil Presiden Jusuf Kalla, pemerintah menargetkan pembangunan pascagempa dan tsunami di Sulawesi Tengah akan dimulai tahun 2019. Anggaran pembangunan 'New Palu' akan menghabiskan dana sekitar Rp5-6 triliun dengan target pekerjaan sampai dua tahun.

"Semua harus selesai untuk pembangunan di Palu ini dua tahun ditargetkan oleh Pak JK, karena Aceh itu empat tahun pembangunannya setelah tsunami dulu, di Palu kita coba dua tahun selesai," kata

Sembari menunggu waktu selesainya pembangunan ini, warga korban gempa masyarakat akan dibuatkan hunian sementara atau huntara terlebih dahulu. Dari tiga wilayah yang terdampak itu, baru Palu yang sudah memastikan lokasi huntaranya. Sementara Donggala dan Sigi, menurutnya baru akan dipastikan dalam dua hari ke depan.

"Satu huntara kira-kira sepuluh keluarga, dilengkapi dengan MCK, dapur umum, dan kehidupan lainnya," ujarnya menjelaskan.

Untuk rumah sakit yaitu Rumah Sakit Anutapura yang sudah hancur, menurutnya harus segera dibangun. Begitu juga tempat-tempat sekolah. Meski dibangun Palu Baru, Basuki mengaku untuk Bandara Mutiara Sis Al-Jufri tidak akan dipindahkan. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya