Pelajar Baju Cokelat Serukan #2019GantiPresiden, Ini Kata Buwas

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Budi Waseso
Sumber :
  • VIVA / Eduward Ambarita

VIVA – Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Budi Waseso angkat suara terkait kemunculan video viral menampilkan seperti murid sekolah menyerukan #2019GantiPresiden.

Jika Pramuka Dihapus, Nilai Kenegarawanan Generasi Muda Bisa Terkikis

Budi memastikan, video viral anak - anak dengan seragam cokelat itu bukan anggota Pramuka.

Kesimpulan itu ia sampaikan, lantaran setelah diteliti, dalam video juga tidak ada orang - orang dewasa yang harusnya menjadi pembina dalam setiap kegiatan pramuka dilakukan.

Presiden Jokowi Kukuhkan Budi Waseso Cs Jadi Pengurus dan LPK Kwarnas Pramuka 2023-2028

"Tidak ada tanda-tanda kemahiran khusus atau umum yang memiliki dasar. Sehingga itu juga bukti bahwa mereka bukan pramuka. juga tidak ada emblem Kwarda. Kita ada kwarda kwarcap itu ada tanda-tandanya, ini yang harus kita pahami," kata Budi di kantor pusat Kwarnas Pramuka kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Selasa 16 Oktober 2018.

Buwas - begitu Budi disapa- menyayangkan video tersebut muncul dan kemudian menarik - narik organisasi Pramuka dalam politik praktis.

DPR Desak Menteri Nadiem Buat Pernyataan Terbuka Soal Pramuka

Ia pun, memastikan tidak ada langkah hukum terkait hal ini. Hanya ia meminta, kepada seluruh anggota Pramuka menjaga netralitas dan tidak dukung - mendukung salah satu pasangan calon tertentu di Pilpres 2019.

"Jadi yang perlu saya tegaskan bahwa tidak ada Pramuka seperti yang ada di media dan YouTube itu sedang viral. Dan itu termasuk mencederai Pramuka kalau mengatasnamakan Pramuka," ujarnya.

Sebelumnya kabar video yang diduga anggota Pramuka menyerukan '2019GantiPresiden' disebut oleh Mantan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf. Gus Ipul - sapaan Saifullah- memprotes keras video berdurasi 35 detik yang memperlihatkan puluhan siswa berseragam seperti Pramuka.

Ketua Kwartir Daaerah Pramuka Jawa Timur itu mengecam dan menuntut minta maaf jika video itu benar terjadi karena telah merusak marwah lembaga.

"Kami prihatin ada suatu video yang sekarang viral melibatkan adik - adik Pramuka untuk kemudian diajak ke arus politik praktis," kata Gus Ipul, Senin 15 Oktober 2018.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya