Lowongan PNS Guru dan Kesehatan bagi Tenaga Honorer Sepi Peminat

Ilustrasi antrean Guru Honorer untuk Menjadi PNS
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA – Lowongan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018 bagi tenaga honorer kategori dua atau K2, yaitu khusus guru dan tenaga kesehatan telah dibuka pemerintah sebanyak 13.345 formasi. Namun nyatanya, lowongan itu tidak banyak dimanfaatkan.

Sekolah Ini Singkirkan 300-an Buku yang Memuat Konten LGBT

Badan Kepegawaian Negara mencatat, sejak website pendaftaran CPNS di sscn.bkn.go.id resmi ditutup malam tadi, atau tepatnya pada 15 Oktober 2018 pukul 23.59 WIB, tenaga honorer K2 yang membuat akun pendaftaran hanya mencapai 8.802 akun. Sementara itu, yang sudah menyelesaikan tahap pendaftaran hingga akhir sebanyak 8.765 orang.

Menurut Kepala Biro Humas BKN, Mohammad Ridwan, kemungkinan besar penyebab tidak terisinya jumlah formasi yang disediakan pemerintah tersebut dengan yang melamar adalah karena ketidaktahuan tenaga kerja honorer K2 dalam melakukan proses pendaftaran. Padahal, ditegaskannya, hal itu telah jelas terpampang di dalam website.

Berkarya dengan Cinta, Terry Persembahan Lagu Istimewa dalam Hawa Surga

"Ke mana lima ribuan lagi, kami terus terang tidak tahu, tapi sekitar 70 persen yang masuk desk kami, yang datang ke kantor-kantor pusat BKN, rata-rata menanyakan bagaimana caranya. Padahal jelas sekali, sangat sederhana," kata Ridwan saat konferensi pers di Kantor BKN, Jakarta, Selasa 16 Oktober 2018.

Dia menjelaskan, kemungkinan lainnya adalah karena tenaga honorer tersebut menyerahkan proses pendaftaran CPNS di website sscn.bkn.go.id kepada orang lain, atau kepada operator sekolah di mana mereka mengabdi ataupun di instansi lainnya. Ketika operator tersebut salah memasukkan data atau memilih tombol yang berbeda, maka hal itu menjadi masalah sendiri.

Kemenag Cairkan Rp66 M Insentif Guru PAI Non ASN, Per Orang Dapat Rp1,5 Juta

"Ketika operator sekolah salah memasukkan data, atau salah klik, maka akhirnya jadi seperti itu. Jadi bukan tenaga K2 itu sendiri yang input, tapi orang lain. Jadi saya enggak tahu nanti bagaimana," tuturnya.

Meski begitu, dia menegaskan, setidaknya pemerintah telah berusaha memaksimalkan ruang bagi para tenaga kerja honorer K2 untuk masuk sebagai pengabdi negara. Setidaknya, lanjut dia, pemerintah telah memberikan kesempatan dua kali, yakni pada tahun ini dan pada 2013 yang lalu.

"Tapi oke lah pemerintah setidaknya sudah beri kesempatan dua kali. Mereka yang sekarang dimasukkan di formasi eks honorer tenaga K2, itu sudah dites dan mereka gagal melewati passing grade kala itu," ujar dia.

"Dari situ teman-teman sudah bisa lihat betapa pemerintah sudah melakukan segala upaya untuk membuat teman-teman honorer K2 dari tenaga pendidikan dan kesehatan untuk bisa masuk. Tapi tentu saja tidak semua bisa karena ada batas-batas atau syarat-syarat minimal," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya