DPRD Depok Bandingkan Nasib Guru Honorer dengan Atlet Asian Games
- VIVA.co.id/ Zahrul Darmawan (Depok)
VIVA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Depok, berjanji bakal memperjuangkan aspirasi sejumlah guru honorer yang menuntut dijadikan Pegawai Negeri Sipil. Terkait hal itu, anggota dewan di kota tersebut, bahkan membandingkan masalah ini dengan perlakuan yang dilakukan pemerintah terhadap para atlet.
“Saat itu, di televisi begitu sangat mudah pemerintah kasih penghargaan untuk atlet Asian Games yang berprestasi, kemarin dengan memberikan pegawai negeri tanpa dites, memberikan rumah, memberikan bonus yang sangat besar, padahal mereka besar atas jasa-jasa guru. Sedikit saja pemerintah melihat hal ini, sehingga aspirasi guru ditampung,” kata anggota DPRD Depok Komisi D (bidang pendidikan), Lahmudin Abdulah pada wartawan, Selasa 16 Oktober 2018.
Kalaupun mereka sudah terlalu tua untuk jadi PNS, seharusnya pemerintah bisa memperimbangkan hal lain, yakni dengan menaikkan gaji para guru honorer. “Karena sudah lama mengajar, berikanlah mereka jumlah pendapatan yang lain. Misalkan dari yang awalnya tunjangan mereka sebelumnya Rp1,5 juta menjadi Rp3,6 juta,” kata politisi PAN tersebut
Lebih lanjut, Lahmudin mengimbau, agar para guru honorer di Kota Depok tidak melakukan aksi mogok mengajar. Sebab, yang akan dirugikan dalam kasus ini adalah para peserta didik, yakni para siswa maupun siswi.
“Ini harus disikapi yang baik dari guru-guru, karena kan yang jadi korban anak-anak murid tidak dapatkan pengajaran. Apalagi dua minggu ya mereka mogoknya. Jadi silakan berpikir kembali. Menyampaikan aspirasinya ke dewan sudah benar,” tuturnya
“Percayalah, dewan akan memperjuangkan, pemerintah harus juga melek, jangan melek pas ada demo saja. Dewan merekomendasikan ke pemerintah berdasarkan kajian-kajian yang ada. Masukan-masukannya saat ini ditampung nanti Pemkot yang menggodok,” Lahmudin menambahkan.