- VIVA/Dwi Royanto
VIVA – Mantan Menteri ESDM Sudirman Said mengaku santai saja dengan kasus gagalnya ia menjadi pembicara di kampus Universitas Gajah Mada. Sebagai mantan aktivis, ia mengaku tak aneh dengan acara yang tiba-tiba batal.
"Santai saja. Ya sudah tidak masalah. Kita cari tempat lain saja," ujarnya, saat acara Indonesia Lawyers Club di tvOne, Selasa malam, 16 Oktober 2018.
"Saya terbiasa diundang mahasiswa. Saya akan hadir. Bahkan, kampus tak terkenal juga saya usahakan hadir. Apalagi, ini yang mengundang anak UGM. Sebelumnya saya sudah tanya, apakah tidak masalah karena saya adalah caleg dan ketua tim pemenangan paslon nomor 02," ujarnya,
Sudirman yakin apa yang menjadi keputusan UGM bukan mempolitisir. Sebab, UGM adalah kampus besar. Ia yakin, tidak ada pencekalan, hanya pembatalan penggunaan tempat. "Saya bangga dan hormat pada UGM, anak saya kuliah di sana," ujarnya.
Mantan menteri era Jokowi ini menambahkan, "faktanya memang mereka memberikan izin, diberikan dan ada pembatalan."
Jadi, ujarnya, ketika terjadi ramai-ramai dirinya rileks saja. “Kenapa ramai? Ya, karena terjadi hal di luar kewajaran. Benar atau tidak adalah ukuran nurani. Jika reaksi publik luar biasa, artinya ada sesuatu yang terjadi di luar kewajaran," kata Sudirman.
Ia menuturkan, bahkan setelah pindah tempat acara, mereka sama sekali tak membahas politik. Isi diskusi hanya bicara kompetensi, kejujuran, network, visi ke depan. Sepanjang diskusi selama dua jam, sedikit pun tak ada pembicaraan politik. "Saya juga sadar diri. Masa iya, bicara politik 24 jam. Enggak lah," ujarnya.