Fahri Hamzah Khawatir Sniper Target Gedung DPR dari Gedung Lain

Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah,
Sumber :
  • Lilis

VIVA – Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, menyampaikan tentang pelajaran yang bisa diambil dari kasus penembakan gedung DPR dan sistem pengamanan DPR. Ia mencurigai, bisa saja ada sniper dari gedung lain di sekitar DPR.

Jokowi Siap Tindaklanjuti Rekomendasi Komnas HAM Soal Laskar FPI

"Sebenarnya, ini pelajaran agar kita segera mewaspadai sistem keamanan gedung DPR ini. Saya pernah komplain, karena di sekitar gedung DPR berdiri gedung-gedung yang juga dikhawatirkan bisa menjadi sumber dari sasaran," kata Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Kamis 18 Oktober 2018.

Menurut Fahri, bila nanti ditemukan peluru bukan dari lapangan tembak, berarti muncul pertanyaan letak strategis yang tak terpantau bagi sniper.

Tembak-Menembak di Intan Jaya Papua, TNI Rebut Senjata OPM

"Kalau ada sniper, itu kan artinya orang yang jalan di sini terancam. Saya pernah protes ke BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), gedungnya terlalu tinggi. Padahal, dia menghadap gedung paripurna yang setiap 16 Agustus, pejabat dan tamu negara kedutaan asing datang," kata Fahri.

Menurutnya, mereka yang ada di gedung DPR, bisa saja diincar dari gedung-gedung tinggi di sekitarnya. Jadi, harus ada audit pengamanan total di kompleks parlemen saat ini.

Kasus Penembakan Warga di Makassar, 12 Polisi Disanksi Disiplin

"Karena, ini banyak pejabat datang mulai dari Presiden, Wapres, dan pimpinan lembaga negara, mulai kamar Yudikatif dan Legislatif, ada anggota DPR, menteri, kepala badan dan pejabat tinggi lainnya datang ke gedung ini. Kalau sistem keamanannya tidak betul-betul terjamin 100 persen, maka sebelum terjadi tindakan yang berbahaya sebaiknya itu kita perbaiki," kata Fahri.

Ia mengatakan, DPR sudah ada kesepakatan dengan Kapolri agar pengamanan gedung DPR setingkat Polda.

"Gedung parlemen itu enggak boleh ada senjata. Di luarnya boleh. Yang belum kita punya, itu audit sekitarnya," kata Fahri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya