Di Sidang IPU Jenewa, Delegasi DPR Perjuangkan Resolusi Palestina
- Istimewa
VIVA – Delegasi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Menghadiri Sidang Umum Inter-Parliamentary Union (IPU) 139 di Jenewa Swiss 14-18 Oktober 2018. Delegasi DPR RI masih memperjuangkan isu penanganan korban konflik, perang di Palestina, Yaman, dan Rohingya Myanmar.
Anggota delegasi Indonesia, Jazuli Juwaini mengatakan, sejak awal pihaknya memang fokus mengingatkan agar masalah penanganan korban konflik, perang menjadi perhatian parlemen dunia dalam sidang IPU.
"Kita dorong parlemen dunia menjadikan forum sidang IPU sebagai momentum mempromosikan dunia yang lebih aman, damai dan berkeadilan. Hal ini masuk dalam upaya menghentikan perang, konflik dan kekerasan bersenjata," kata Jazuli dalam keterangan persnya, Jumat, 19 Oktober 2018.
Jazuli mengatakan, delegasi Indonesia menjadi satu-satunya perwakilan negara yang mengkritisi penyelesaian nasib korban kekerasan bersenjata khususnya di Palestina dan Rohingya di Myanmar. Persoalan ini termasuk nasib pengungsi.
"Kami tegas berikan suara perlindungan kepada para korban dan pengungsi khususnya perlindungan kepada perempuan dan anak-anak," sebut Ketua Fraksi PKS di DPR itu.
Kemudian, Jazuli menyampaikan perlunya tindakan konkret tak hanya sekedar mengutuk dan mengecam. Ia menekankan selama ini, konflik kekerasan senjata dan perang membuat lahirnya korban jiwa dan kemanusiaan.
"Kita anggota parlemen dunia yang mewakili rakyat dunia semestinya mampu mewujudkan solusi tersebut," tuturnya.
Delegasi DPR kali ini yang hadir di Sidang IPU ke 139 dipimpin Wakil Ketua DPR Agus Hermanto dan Fadli Zon. Selain itu, ada Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) Nurhayati Ali Assegaf dan Wakil Ketua BKSAP Rofi Munawar serta Anggota Jazuli Juwaini, Evita Nursanty, Achmad Ferial, Melani Suharli, Irine Yusiana, Aryo Djojohadikusumo.
