- ANTARA FOTO/Yusran Uccang
VIVA – Pemerintah terus berupaya membantu penanganan korban bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Penanganan yang digenjot pemerintah saat ini dengan bantuan tenda untuk hunian sementara.
Laporan reporter tvOne, Abdi Maru, bantuan tenda ini dilakukan di sejumlah titik lapangan posko pengungsian. Baik korban gempa, tsunami, hingga likuifaksi disatukan dalam tenda huntara ini.
"Di beberapa tempat pengungsian. Biasanya satu tempat 500 tenda. Pemerintah juga sudah menerima bantuan dari luar untuk huntara ini," demikian laporan Abdi dari Palu dalam Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Sabtu, 20 Oktober 2018.
Abdi melaporkan hingga saat ini sudah ada bantuan tenda huntara dari pemerintah China, Malaysia, dan Turki. Jumlahnya beragam dengan kisaran 200 unit tenda.
Bantuan tenda ini sangat membantu korban bencana untuk tempat berlindung. Sebab, sebagian masyarakat korban gempa masih trauma untuk keluar pengungsian.
"Ini sangat membantu agar korban tidak terasa panas, terlindung dari tembusan angin," tambah laporan tersebut.
Selain tenda, pemerintah juga terus memaksimalkan bantuan aliran listrik, toilet MCK untuk kebutuhan masyarakat korban bencana. Kemudian, di posko pengungsian juga disiapkan relawan untuk penanganan psikologi korban.
Sebelumnya, data Satuan Tugas Gabungan Paduan (Satgasgabpad) bencana gempa dan tsunami Sulteng mencatat jumlah korban jiwa mencapai 2.091 orang. Jumlah ini berdasarkan data hingga Senin, 15 Oktober 2018.
Untuk korban luka-luka mencapai 4.612 orang, jumlah korban hilang mencapai 680 orang. Lalu, korban tertimbun 152 orang.