Tanggap Darurat Bencana Sulteng Berlaku Hingga 26 Oktober 2018

Seorang anak bermain mainan mobil yang rusak pascagempa dan tsunami Palu di Pantai Talise, Palu, Sulawesi Tengah
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Pemerintah terus berupaya melakukan penanganan darurat dampak gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah. Hal itu sebagai percepatan pemulihan dampak bencana, khususnya pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi.

Kebut Pembangunan Pasca Gempa-Tsunami di Sulteng, Lebih 5 Ribu Huntap Disiapkan

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan untuk masa tanggap darurat bencana masih terus diberlakukan sampai dengan 26 Oktober 2018.

"Masa tanggap darurat bencana masih diberlakukan hingga 26 Oktober 2018," kata Sutopo, melalui keterangan pers secara tertulis, Jakarta, Sabtu 20 Oktober 2018.

Tolong! Masih Banyak Korban Gempa Palu di Penampungan Dihantui Corona

Sutopo menjelaskan upaya lain dengan pemulihan pelayanan medis, perbaikan infrastruktur dasar, dan normalisasi kehidupan masyarakat terus diintensifkan pemerintah.

Dia menambahkan, beberapa fasilitas publik, seperti listrik dan jaringan komunikasi sebagian besar sudah kembali pulih seperti semula. Ia juga menyampaikan sejauh ini memang masih ada sejumlah daerah yang aliran listriknya belum berfungsi secara maksimal. Namun hal itu masih terus diperbaiki.

Melalui MUI, Taiwan Beri Bantuan Rp5 Miliar untuk Korban Gempa Palu

"Di daerah terdampak bencana. Pemulihan BTS untuk komunikasi di Sulawesi Tengah dari total 3.519 BTS, mencapai 96,1 persen. Jaringan Telkomsel telah pulih 100 persen. Begitu juga dengan pasokan listrik," jelas Sutopo.

Kemudian, ia merincikan beberapa daerah yang parah terkena gempa seperti Donggala, Sindue menjadi perhatian dalam perbaikan pelayanan listrik.

"Beberapa daerah memang aliran listrik belum berfungsi, di Kabupaten Donggala. Seperti di  sebagian Kecamatan Sindue, Balaesang Tanjung dan Sirenja sehingga perlu dioperasikan genset dan pemasangan instalasi listrik di lokasi pengungsi," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya