Budiman Sebut Dana Kelurahan Usulan Kepala Daerah, Bukan Jokowi

Anggota Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Budiman Sudjatmiko
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Eduward Ambarita

VIVA – Anggota Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Budiman Sudjatmiko mengatakan, usulan program dana kelurahan datang dari para kepala daerah.

Tak Ingin Dirayakan Hura-hura Saat Prabowo-Gibran Disahkan Menang Pilpres 2024 Kata Budiman

Usulan itu dikemukakan ketika Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) menemui Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.

Menurut Budiman, para wali kota ingin adanya kesamaan program serupa dana desa yang bisa menggerakkan wilayahnya, dalam hal pembangunan.

Budiman soal Namanya Masuk Bursa Kabinet Prabowo-Gibran: Saya Pastikan Hoaks

"Dana Kelurahan, sebagai jawaban atas aspirasi dari para kepala daerah, terutama Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi). Adapun rencana jumlah dana yang akan dicairkan sejumlah Rp3 triliun pada APBN 2019," kata Budiman di Posko Rumah Cemara, Jakarta, Senin, 22 Oktober 2018.

Budiman mengatakan, keberhasilan program dana desa ingin seperti dana kelurahan. Kelurahan dari wilayah paling kecil di perkotaan itu ingin tersentuh anggaran tambahan dengan pembentukan Badan Usaha Milik Kelurahan (Bumkel) seperti laiknya Bumdes.

Budiman Sudjatmiko: Makan Siang-Susu Gratis Langsung Dieksekusi Setelah Prabowo Gibran Dilantik

"Masyarakat perkotaan akan semakin mengukuhkan kesejahteraan di tingkat masyarakat yang kekuatannya lebih banyak berasal dari masyarakat itu sendiri," katanya.

Sebagai salah satu inisiator terbentuknya undang-undang desa, lanjut Budiman, anggaran senilai Rp3 triliun pada tahap pertama akan didistribusikan pada 8.300 kelurahan.

Ia menampik, usulan itu datang tiba-tiba. Sebab, dana kelurahan sudah dirancang sejak lama namun belum dilakukan karena menunggu proses dana desa berjalan.

"Mari kita lepas dari persaingan untuk Pilpres. Saya mengimbau kepada pihak oposisi dukung ini. Ini untuk negara, ini investasi. Karena ke depan kita akan menghadapi persaingan di era revolusi industri 4.0," kata Budiman.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya