- VIVA.co.id/Adi Suparman
VIVA – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyesalkan aksi pembakaran bendera yang bertuliskan lafaz tauhid oleh anggota Banser, seperti dalam video yang beredar luas.
Dalam akun Instagram miliknya, ridwankamil menyesalkan adanya pembakaran terhadap bendera yang ia sebut terjadi di Garut itu. Dia mengakui, ada tafsir berbeda soal bendera itu. Di mana, lambang yang sama digunakan sebagai bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Seperti diketahui, HTI telah resmi dibubarkan oleh pemerintah. Organisasi ini dianggap terlarang secara hukum di Indonesia. Namun, mantan wali kota Bandung itu menyesalkan penyelesaian dengan cara pembakaran seperti itu.
Berikut ini petikan tulisan di Instagram Emil, sapaan Ridwan Kamil, yang dikutip VIVA, Senin, 22 Oktober 2018, tanpa diedit:
"Saya menyesalkan dibakarnya bendera yg ada simbol tauhidnya di Garut. Dimaksudkan membakar simbol organisasi yg dilarang pemerintah namun hemat sy, hal tsb menimbulkan tafsir berbeda. Mari biasakan menyampaikan pesan dgn adab yg baik. Bangsa kita butuh itu."
Sementara itu, Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas, membenarkan aksi itu. Ia sudah menghubungi anggotanya di sana. Namun ia membantah membakar lafaz tauhid. Hal yang dilakukan itu adalah pembakaran terhadap bendera HTI.
"Saya sudah cek teman-teman di Garut, tempat di mana pembakaran itu terjadi. Sudah saya tanyakan juga ke pengurus di sana, teman-teman yang membakar itu melihat bendera tersebut sebagai bendera HTI," ujar Cholil.
Sebelumnya, sebuah video menunjukkan aksi anggota Banser, salah satu organisasi sayap Nahdlatul Ulama, membakar bendera warna hitam yang bertuliskan lafaz tauhid. Saat melakukan pembakaran, para pelaku melantunkan lagu Hubbul Wathon Minal Iman.
Beberapa orang itu pun terlihat mengepalkan tangan mereka. Salah satu orang di sana juga mengibarkan bendera merah putih dalam ukuran besar.
Video berdurasi 2 menit 5 detik itu diunggah oleh akun Twitter, @LembagaF, Senin, 22 Oktober 2018, beberapa jam yang lalu.
