Ulama Sepakat Kasus Pembakaran Bendera Diselesaikan di Garut

Para ulama se-Garut berkumpul dengan Kapolda Jawa Barat di Polres Garut.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Diki Hidayat

VIVA – Seluruh tokoh ulama dan pimpinan pondok pesantren menggelar silaturahmi bersama Kapolda Jawa Barat, bertempat di Aula Pertemuan Polres Garut, Jalan Jendral Sudirnan Garut, Sabtu 27 Oktober 2018.  Pertemuan itu sepakati persoalan pembakaran bendera diselesaikan di Garut. 

Rupanya Denny Caknan Konsultasi dengan Ulama Sebelum Nikahi Bella Bonita

Menurut Rois Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Garut, Rd. Amin Muhidin, proses hukum untuk kasus pembakaran bendera dilakukan aparat kepolisian.

" Malam ini kita berkumpul di sini untuk berkomitmen menahan diri, tidak membuat kegaduhan. Seluruhnya agar ditangani aparat kepolisian, " ujarnya, Sabtu 27 Oktober 2018. 

Terungkap Sumber Ilmu Ramalan yang Dimiliki Jayabaya, Ternyata Berasal dari Ulama Ini

Pembakaran bendera warna hitam bertuliskan lafadz tauhid oleh oknum anggota Barisan Anshor Serbaguna (Banser), Senin 22 Oktober 2018 lalu, merupakan insiden yang cukup disesalkan dan tidak boleh terulang. Kasus itu ternyata terus meluas hingga terjadi gesekan antara umat Islam.

"Persoalan pembakaran bendera diselesaikan oleh orang Garut, orang luar Garut ikuti, orang Garut yang hingga saat ini tetap kondusif, " ungkap Mimin. 

Apa Hukum Adzan Pada saat Penguburan Jenazah? Ini Kata Ustaz Khalid Basalamah

Sementara itu Kapolda Jabar, Irjen.Polisi Agung Budi Maryoto menyatakan proses hukum para pihak masih terus berlangsung.  Seorang pembawa bendera yang diyakini bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), telah ditetapkan tersangka, adapun tiga orang oknum anggota Banser hingga saat ini masih diamankan di Mapolda Jabar.

"Jadi kasus ini masih kami proses, Garut dalam kondisi kondusif dan para ulama sepakat untuk menahan diri," katanya pendek.

Gus Yahya dan Gus Ipul hadir ketika PBNU melakukan kegiatan halal bi halal

Gus Yahya Sebut Rencana Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia Sudah Didengar Sejak 2018

Rencana Paus Fransiskus berkunjung ke Indonesia waktu itu tertunda karena Covid-19.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024