Pendaki Semeru Wajib Sertakan Nomor Telepon Keluarga

Pintu masuk pendakian Gunung Semeru
Sumber :
  • VIVA.co.id / Siti Ruqoyah

VIVA – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menerapkan aturan baru bagi pendaki yang akan menaklukan puncak tertinggi tanah Jawa atau puncak Mahameru. Pendaki wajib menyertakan nomor telepon keluarga.

Gunung Semeru Dua Kali Erupsi dengan Tinggi Letusan Tak Teramati, Menurut Petugas Pengamatan

Kepala BB TNBTS John Kenedie mengatakan, aturan ini berlaku sejak satu bulan terakhir. Aturan diberlakukan sebagai antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Sehingga pihak otoritas membutuhkan nomor telepon keluarga.

"Kalau selama ini pendaki meninggalkan nomor telepon pribadi, sekarang minta nomor telepon keluarga yang bisa dihubungi. Sebagai antisipasi kejadian seperti di Gunung Rinjani," kata John, Rabu, 31 Oktober 2018.

8 Risiko yang Sering Diabaikan saat Naik Gunung, Pendaki Wajib Tahu!

John mengatakan saat itu ribuan pendaki berhasil dievakuasi saat terjebak di Gunung Rinjani. Mereka terjebak saat gempa 6,4 SR mengguncang wilayah Lombok. Ketika peristiwa terjadi, pihak otoritas kesulitan menghubungi keluarga karena tidak ada nomor telepon yang tertera.

"Untuk itu, belajar dari kasus itu di Semeru kita menerapkan aturan ini," ujar John.

Gunung Semeru Erupsi Lagi dengan Letusan Abu Setinggi 1,5 Km

Sementara itu, untuk pendakian tetap diberi batas hingga Kalimati, karena status Gunung Semeru masih waspada atau level II. Selain itu, warga di sekitar Bromo dilarang beraktivitas 4 kilometer dari puncak Semeru karena dikawatirkan terjadi semburan awan panas.

"Letusan asap teramati 2 kali letusan warna asap putih-kelabu tinggi asap 200 sampai 400 meter condong arah barat pada kemarin. Awan panas yang sewaktu-waktu bisa terjadi, tiga hari kemarin telah mengeluarkan awan panas," tutur John.

Pihak BB TNBTS mengimbau masyarakat yang bermukim di dekat bantaran sungai di kawasan Semeru, harus selalu waspada terhadap bahaya banjir. Sebab, dikawatirkan di puncak terjadi hujan lebat.

"Memang Gunung Semeru masih sering batuk-batuk dan sering mengeluarkan awan panas. Masyarakat diimbau waspada, dan para pendaki dilarang terlalu dekat dengan puncak," kata John. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya