Belasan Rumah Warga Rusak dan Tanah Retak di Sawahlunto

Retakan tanah yang cukup lebar dan panjang di Sawahlunto, Sumatera Barat.
Sumber :
  • VIVA/Andri Mardiansyah

VIVA – Sebanyak 16 rumah warga di Perumnas Lembah Santur Dusun Karanganyar, Desa Santur, Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat dilaporkan mengalami kerusakan. Terjadinya kerusakan itu terutama pada bagian lantai dan dinding, akibat adanya retakan tanah yang cukup lebar dan panjang.

5 Wisatawan Tewas Tenggelam, Objek Wisata Danau Kandih Ditutup

Retakan itu disebabkan oleh banyaknya genangan air lantaran buruknya sistem drainase. Terutama sejak tiga hari belakangan hujan terus mengguyur wilayah setempat.

Agar tidak menimbulkan korban jiwa, Dinas Sosial setempat saat ini sudah melakukan pembongkaran terhadap beberapa unit rumah yang dianggap rusak parah. Selain itu, posko darurat untuk menampung warga yang rumahnya mengalami kerusakan juga sudah didirikan. 

Komplotan Kakap Curanmor Sawahlunto Punya Cara Cerdik Kelabui Polisi

“Kami sudah menurunkan tim Tagana. Dua rumah sudah kami bongkar. Ada juga rumah yang slotnya kami putus. Karena kami mengutamakan keselamatan jiwa. Posko darurat sudah didirikan, juga logistik bantuan sudah disalurkan,” kata Kepala Dinas Sosial Kota Sawahlunto, Dedi Syahendry, Rabu 31 Oktober 2018.

Dedi memperkirakan, kerugian yang timbul akibat peristiwa retaknya tanah di wilayah itu, sebesar Rp2,1 miliar. Angka itu baru angka perkiraan total kerusakan rumah, belum masuk hitungan kerusakan perabotan rumah.

Puluhan Keluarga di Bawah Ancaman Lubang Tambang Dalam Batu Bara

Rumah rusak akibat retakan tanah di Sawahlunto, Sumatera Barat.

Terpisah, Kepala Dusun Karanganyar, Oktaviandry, menyebutkan, dari 16 unit rumah yang terdampak itu dihuni sekitar 9 kepala keluarga dengan total 35 jiwa.

“Yang terdampak 16 rumah. Empat unit di antaranya kosong. Perkiraan kerugian Rp2,1 miliar. Itu baru hitungan dari harga satu unit rumah, belum termasuk isinya,” ujar Oktaviandry.

Oktaviandry menyebutkan, berdasarkan informasi dari warga, keretakan tanah di wilayah itu sudah terlihat sejak Senin lalu. Bahkan, selain rumah, juga ada jalan betonisasi yang ambles.

“Juga ada jalan betonisasi yang ambles sepanjang 30 meter,” tutur Oktaviandry.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya