Ketemu Jokowi, Pemuda Pancasila Tegaskan Tak Dukung Kedua Capres

Ketua Umum Pemuda Pancasila (PP) Japto Soerjosoemarno di Istana Negara
Sumber :
  • VIVA/Agus Rahmat

VIVA – Usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Ketua Umum Pemuda Pancasila atau PP, Japto Soerjosoemarno menegaskan, ormas yang ia pimpin tidak mengarahkan dukungannya ke salah satu kandidat capres-cawapres.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Japto mengatakan, tidak ingin ikut-ikutan membuat perpecahan di tengah-tengah masyarakat, karena mendukung salah satu kandidat. Namun, secara pribadi, masing-masing anggotanya diberi kebebasan menentukan pilihan politik.

"Kita enggak ada (mendukung salah satu pasangan capres-cawapres), kan bebas. Anggota saya ada di mana-mana. Anggota saya ada yang di Gerindra. Ada yang di PPP, ada yang di Golkar dukung beliau (Jokowi)," kata Japto, di Istana Negara, Jakarta, Senin 5 November 2018.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

Dengan banyaknya kader PP di semua partai, maka secara personal anggotanya ada di kubu Joko Widodo-Maruf Amin dan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Japto yang sejak 1981, memimpin ormas Pemuda Pancasila itu mengatakan, kontestasi politik 2019 membuat masyarakat terbelah. Ia tidak ingin menjadi bagian yang membelah itu.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

"Kalau kita menentukan, saya ikut membantu masyarakat Indonesia untuk pecah belah. Saya tidak mau Pemuda Pancasila pecah. Biarkan mereka mempunyai pilihannya masing-masing," jelasnya.

Dia mengakui, pertarungan dalam pemilu legislatif dan pemilu presiden pasti terjadi. Maka, setiap anggota PP di semua partai, harus menyadari bahaya potensi pecah belah itu. Perlu dipahami juga, pertarungan di pemilu bukan bertempur fisik, tetapi pemikiran.

Ada perbedaan pendapat, adalah hal yang biasa. Tapi bukan saling memusnahkan, hanya mencari solusi di antara perbedaan-perbedaan itu.

"Bukan masalah siapa yang salah, kita keroyok. Kita bukan demokrasi murni, kalau demokrasi murni, yang satu bilang A, yang satu bilang B. Yang menang A, yang B dimusnahkan, kan gitu kalau demokrasi murni," katanya.

Turut mendampingi pimpinan Pemuda Pancasila, seperti Bambang Soesatyo dan Yorrys Raweyai. Sementara itu, dalam pertemuan di Istana Merdeka, Presiden Jokowi didampingi Mendagri Tjahjo Kumolo dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya