Dua Pembakar Bendera di Garut Dihukum Penjara 10 Hari

Sidang kasus pembakaran bendera berwarna hitam yang bertuliskan kalimat tauhid digelar di Pengadilan Negeri Garut, Jawa Barat, pada Senin 5 November 2018.
Sumber :
  • VIVA/Diki Hidayat

VIVA – Pengadilan Negeri Garut menjatuhkan vonis hukuman pidana penjara selama sepuluh hari kepada dua terdakwa pembakar bendera berlafaz kalimat tauhid, Faisal Muratoq dan Mahfudin, dalam sidang pada Senin, 5 November 2018.

Menag Yaqut Buka Suara Soal HTI Diduga Gelar Kegiatan di TMII

Ketua majelis hakim Hasanudin menyatakan bahwa kedua terdakwa terbukti melanggar pasal 174 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dengan membuat gaduh.

"Keduanya telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah dan dijatuhi kurungan sepuluh hari dan denda dua ribu rupiah,” kata Hasanudin saat membacakan amar putusan.

HTI Diduga Gelar Kegiatan di TMII, Polisi Akan Periksa Panitia Penyelenggara Acara

Hakim menjatuhkan vonis itu berdasarkan keterangan para saksi dan terdakwa serta melihat barang bukti sehingga terbukti melanggar pasal 174 KUHP dengan membuat gaduh.

Faisal Muratoq dan Mahfudin menyatakan menerima putusan yang dijatuhkan oleh hakim kepada mereka. Keduanya tidak ingin mengajukan gugatan banding.

HTI Diduga Bikin Acara Metamorfoshow di TMII, Polisi: Izinnya untuk Isra Mi'raj

Dalam sidang itu kedua terdakwa tak didampingi penasihat hukum atau pengacara. Selain mendakwa kedua terdakwa, majelis hakim juga memeriksa sepuluh orang saksi dalam insiden pembakaran bendera, termasuk Uus Sukmana, pria yang membawa bendera warna hitam bertuliskan kalimat tauhid.

Sekretariat organisasi Hizbut Tahrir Indonesia Jawa Barat di Kota Bandung pada Rabu, 19 Juli 2017.

Guru Besar UMJ Ingatkan Gerakan Pro-Khilafah Masih Eksis di RI dengan Modus Baru

Guru Besar Ilmu Politik di Universitas Muhammadiyah Jakarta mengingatkan kepada seluruh pihak bahwa pergerakan kelompok pro-khilafah masih tetap eksis di Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
29 Februari 2024