- VIVA/Adi Suparman
VIVA – Badan Narkotika Nasional (BNN) mencatat, 60 persen masyarakat Jawa Barat masih mudah disusupi narkoba. Mayoritas kelompok yang mudah dipengaruhi adalah pemuda dan mereka yang berusia usia produktif. Kelompok ini ternyata menjadi sasaran empuk para pengedar.
Hal tersebut diungkapkan Kepala BNN Jawa Barat, Brigjen Sufyan Syarif dalam Dalam diskusi 'Peran media dalam Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN)' di Bandung Jawa Barat.
“60 persen rawan terpapar narkotika dan cukup banyak di Jawa Barat. Karena 60 persen juga usia coba-coba. Jangan sekali-kali ingin coba-coba. Kita jaga usia produktif, dan yang coba-coba,” ujar Sufyan, Rabu 8 Nopember 2018.
Menurut Sufyan, keberanian masyarakat untuk berperan aktif memberantas penggunaan dimulai dari keluarga, masih harus didorong. Pihaknya meminta para orangtua jangan segan membawa anaknya jika kedapatan menggunakan narkoba untuk direhabilitasi.
“Kemudian menyembuhkan yang sudah menggunakan, perlu kesadaran masyarakat untuk membawa lingkungan keluarga ke puskesmas, BNN, untuk disembuhkan dan biaya penyembuhan ditanggung Negara, ini yang perlu selain pemberantasan,” katanya.
Modus peredaran narkoba yang dijual dalam berbagai bentuk untuk sampai ke tangan anak-anak dinilai menjadi peringatan semua pihak. Dengan kerawanan distribusi narkoba ke anak-anak semakin terbuka, lanjut Sufyan, masyarakat harus lebih ekstra waspada.
“Banyak anak anak juga yang mulai terjangkit (penggunaan) narkotika, ini perlu diwaspadai. Ini akan menjadi masalah sosial.”