Banjir dan Longsor di Sumbar, Dua Orang Meninggal

Tim SAR bertugas di lokasi tanah longsor beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • Dokumentasi BNPB.

VIVA – Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melaporkan, longsor kembali terjadi Kota Pariaman, tepatnya di Desa Sintuak Nareh, Kecamatan Pariaman Utara, Sumatera Barat pada Jumat, 9 November 2018 pukul 05.53 WIB.

Banjir Melanda Rusia, Lebih dari Sekitar 15.000 Rumah Terendam

Longsoran lereng bukit menerjang rumah di bawahnya. Akibatnya satu orang meninggal dunia atas nama Sawitri (23) dan 2 orang luka-luka atas nama Sri Wahyuni (16) dan Sharial (52). 

"Korban adalah satu keluarga. Korban meninggal dunia telah dimakamkan, sedangkan korban luka dirawat di rumah sakit terdekat," kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 9 November 2018.

5 Ramalan Jayabaya yang Terjadi di Tahun 2024, dari Bencana Alam hingga Situasi Politik

Kerusakan fisik adalah satu rumah rusak berat. BPBD Kota Pariaman bersama TNI/Polri dan SAR telah melakukan pendataan dan evakuasi korban. Aparat dan warga setempat melakukan gotong-royong membersihkan material longsor Walikota Pariaman telah memberikan santunan sebesar Rp20 juta kepada keluarga korban.

Sementara itu, banjir yang Desa Sungai Pandahan Kecamatan Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman, Sumatera Utara pada 7 November kemarin menyebabkan satu orang hanyut. Hingga saat ini korban belum ditemukan. Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian korban.

Bukan Hanya Terbelah, Raja Jayabaya Juga Ramal Pulau Jawa Bakal Tenggelam

"Di Pasaman Barat, banjir dan longsor melanda Desa Parik Kecamatan Koto Balingka, Sumatera Barat pada 7 November pukul 20.00 WIB menyebabkan satu orang meninggal dunia atas nama Ahmad (10), 100 KK mengungsi ke jorong terdekat, dua rumah hanyut, satu musala rusak dan dua jembatan gantung rusak berat," katanya.

Sutopo menambahkan, penanganan darurat dilakukan dengan melakukan evakuasi, membagikan bantuan, mendirikan dapur umum dan pos darurat.

Masyarakat diimbau untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi banjir, longsor dan puting beliung. Intensitas hujan akan terus meningkat sehingga potensi bencana juga meningkat. Lakukan upaya antisipasi dengan memperhatikan kondisi lingkungan sekitarnya.

"Jangan melakukan aktivitas saat cuaca mendung atau hujan. Cermati tanda-tanda potensi longsor di sekitar lereng perbukitan. Beberapa tanda potensi longsor adalah munculnya retakan, munculnya rembesan atau mata air, pohon miring dan lainnya," katanya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya