MUI Prihatin Nilai Kepahlawanan di Masyarakat Terus Tergerus

Ragam Perayaan Menyambut Hari Pahlawan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani

VIVA – Majelis Ulama Indonesia mengajak seluruh masyarakat untuk meneladani sifat dan sikap para pahlawan agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu penting menjadi refleksi pada peringatan Hari Pahlawan yang bertepatan pada 10 November 2018.

Peringatan Hari Pahlawan, Bendera Merah Putih Berkibar di Perbatasan RI-Timor Leste

Hal-hal yang bisa diteladani yaitu sikap rela dan ikhlas berkorban, berani, jujur, cinta tanah air, mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan, serta rendah hati.

"Sifat dan sikap kepahlawanan seperti itu sekarang ini sudah mulai terkikis dengan derasnya arus globalisasi yang mengarah kepada nilai-nilai sekularisme, liberalisme, individualisme dan pragmatisme yang jauh dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia," ujar Wakil Ketua Umum MUI, Zainut Tauhid Sa'adi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, 11 November 2018.

Peringati Hari Pahlawan, Wakasal dan Mensos Risma Upacara dan Tabur Bunga di Perairan Teluk Jakarta

Zainut menilai, saat ini mulai terjadi gejala mengikisnya nilai-nilai budaya bangsa. Hal itu ditandai dengan semakin lemahnya ikatan sosial antarmasyarakat, longgarnya nilai etika, hukum dan agama, sehingga banyak melahirkan penyimpangan perilaku di masyarakat.

Seperti halnya kata dia perilaku sadisme, seks bebas, penyalahgunaan narkoba, penyebaran hoax, fitnah, ujaran kebencian, korupsi dan perilaku menyimpang lainnya. Baik yang dilakukan secara individu, institusi maupun yang terorganisasi.

Cak Imin Ziarah Makam Pahlawan Nasional Kiai As'ad di Situbondo, Ingatkan Resolusi Jihad

"Semuanya itu merupakan bentuk penyakit masyarakat yang jauh dari nilai-nilai kepahlawanan," tuturnya.

MUI menengarai saat ini mulai terjadinya keretakan dan memudarnya ikatan nasionalisme, semangat persaudaraan antarwarga dan elemen di masyarakat.

Hal ini ditandai dengan menguatnya sikap dan perilaku eksklusivisme kelompok yang mengusung tema primordialisme di masyarakat. Sikap eksklusivisme dan primordialisme yang berlebihan dapat mengganggu rasa kebangsaan dan kebinekaan kita yang pada gilirannya akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

Untuk itu, Zainut mengajak semua pihak untuk kembali kepada semangat perjanjian luhur para pahlawan yang telah meletakkan dasar-dasar berdirinya NKRI yaitu Pancasila, agar bangsa Indonesia selamat dari bahaya perpecahan.
MUI juga mengajak seluruh masyarakat untuk mengenang jasa perjuangan para pahlawan agar bisa melanjutkan cita-cita luhurnya yaitu mewujudkan negara yang melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

"Dalam kenyataannya, cita-cita tersebut sampai saat ini masih jauh dari harapan untuk hal tersebut tugas dan kewajiban kita semuanya untuk memenuhinya," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya