Atribut Bendera Baru PKB Berlatar Merah-Putih Disorot

Acara diskusi soal polemik bendera atau logo baru PKB
Sumber :
  • VIVA/Rifki Arsilan

VIVA – Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB baru-baru ini telah mengeluarkan atribut partai dengan latar warna merah putih. Atribut partai bernomor urut 1 itu pun kini menjadi sorotan sejumlah kalangan.

Cak Imin Masih Ngotot Usul Tunda Pemilu 2024

Sosiolog Universitas Indonesia Musni Umar menyatakan, atribut PKB yang saat ini berlatar merah putih berpotensi membuat kekisruhan di tengah masyarakat. Menurut Umar, lambang negara seperti bendera Merah Putih tidak selayaknya dijadikan latar lambang organisasi tertentu terlebih lagi partai politik. Ia menilai, bendera baru PKB itu dapat menurunkan kesakralan filosofi lambang negara Republik Indonesia.

"Sisi yang lebih penting kita harus jaga adalah bagaimana menjaga stabilitas keamanan masyarakat. Bendera memiliki makna penting bagi sebuah bangsa. Ini persoalan besar yang dihadapi, oleh karena itu saya sarankan itu ditarik. Supaya ini tidak menimbulkan kekisruhan publik," kata Musni Umar dalam diskusi publik bertajuk "Polemik Merah Putih-Logo PKB, Penodaan Lambang Negarakah" di Jakarta Pusat, Minggu 11 November 2018.

PKS Sindir PKB soal Penundaan Pemilu: Berikanlah Usulan yang Brilian

Di sisi lain, lanjut Umar, ia memahami maksud dan tujuan PKB yang saat ini meluncurkan bendera partainya dengan desain berlatar merah putih itu ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa PKB bukanlah hanya milik pemilih berbasiskan kelompok nahdiyin semata namun juga milik semua golongan dengan memunculkan nasionalisme kebangsaan. 

"Tapi tidak perlu begitu juga," ujarnya.

Cak Imin Dapat Kejutan dari Pecinta Vespa, Apa Itu?

Menurut Umar, untuk merebut suara pemilih pada Pemilu 2019, PKB tidak harus memunculkan atribut partai dengan berlatar merah putih seperti itu. Tugas PKB adalah bagaimana PKB dapat membuktikan kepada masyarakat bahwa partai besutan almarhum Gus Dur itu dapat menjawab persoalan-persoalan kesenjangan sosial yang belakangan ini menguat ditengah masyarakat.

"Bagaimana PKB bisa menjawab masalah tingginya harga bahan pokok (sembako), masalah pendidikan, kesejahteraan rakyat, dan lain sebagainya. Kalau ingin mendapatkan suara pada Pemilu mendatang bagaimana partai bisa membuat kebijakan yang bisa membuat rakyat senang. Menurunkan harga sembako, menyiapkan lapangan pekerjaan dan lain sebagainya. Bukan dengan membuat bendera yang berpotensi kekisruhan seperti itu," kata dia.
 

Prabowo-Airlangga

Golkar, Gonjang-ganjing Koalisi dan Poros Tengah

Gonjang-ganjing koalisi pilpres yang belum reda, tidak terlepas dari sikap Golkar yang belum final memutuskan posisi politiknya.

img_title
VIVA.co.id
15 Mei 2023