Pencarian Satu Keluarga Korban Longsor di Nias Selatan Terhambat
- VIVA/Putra Nasution
VIVA – Cuaca buruk dan medan terjal, membuat proses pencarian enam korban longsor di Dusun Dua, Desa Sukamaju Mohili, Kecamatan Gomo, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, mengalami kendala.
Tim SAR gabungan harus ekstra hati-hati dalam melakukan proses pencarian korban.
Dengan kondisi tersebut, membuat proses pencarian korban, yang merupakan satu keluarga, harus dihentikan dengan memikirkan keselamatan jiwa dari tim SAR gabungan dari TNI, Polri dan SAR. Di mana, lokasi longsor berada di kawasan tanah lembap, dan rawan terjadi longsor susulan.
"Saat ini, pencarian dihentikan sementara, karena hujan deras," kata Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Nias, Tonggor Gultom kepada wartawan, Senin sore, 12 November 2018.
Selain cuaca, akses menuju ke lokasi sangat sulit. Petugas harus menembus jalanan berlumpur sedalam sekitar 50 sentimeter. Kondisi ini, membuat peralatan seperti alat berat diterjun ke TKP longsor mengalami kendala, karena kondisi perbukitan.
"Apalagi, jalan menuju ke sana bergelombang. Kemudian, menuju desa itu kanan kirinya juga jurang. Kita masih mencari cara lain," kata Tonggor.
Tonggor mengungkapkan, karena alat berat tidak bisa terakses ke lokasi longsor, Tim SAR gabungan melakukan pencarian secara manual.
"Kita sangat hati-hati, Karena, kita menghitung ada potensi longsor susulan. Apalagi, saat hujan deras," katanya.
Tonggor menjelaskan, korban yang berhasil dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia bernama Kristofen Hulu. Sedangkan korban yang masih hilang antara lain, Aristina Laia ina Elsa (33), Dalman Hulu (7), Setiamas Hulu ina Putri (30), Rei jaya Hulu (3), Putri Hulu (5), dan Noverman Hulu (2).
"Masyarakat kita imbau, untuk selalu waspada dengan bencana alam," tuturnya.