Edy Rahmayadi Pimpin Langsung Pencarian Korban Longsor di Nias Selatan

Pencarian Satu Keluarga Korban Longsor di Nias Selatan
Sumber :
  • VIVA/Putra Nasution

VIVA – Musibah bencana alam, tanah longsor yang menimbun tujuh orang yang masih satu keluarga di Dusun Dua, Desa Sukamajumohili, Kecamatan Gomo, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, menjadi prihatian khusus Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi.

BNPB: 30 Warga Sumbar Meninggal Akibat Banjir dan Tanah Longsor, 6 Hilang

Mantan Pangkostrad itu, rencananya mengunjungi lokasi longsor dan akan memimpin langsung proses pencarian dan evakuasi. Edy sudah menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumut, untuk menurun tim membantu pencarian bergabung bersama TNI/Polri dan SAR setempat.

"Saya sudah mendengar informasinya, dari tujuh orang yang tertimbun baru satu yang ditemukan, saya akan ke sana tanggal 16 November 2018 ini," kata Edy kepada wartawan di Medan, Senin 12 November 2018.

Banjir Bandang-Tanah Longsor Terjang Sumbawa, Puluhan Rumah Warga Terendam

Edy menjelaskan, kehadirannya ke lokasi longsor untuk memantau langsung lokasi longsor. Selain itu, mereka juga akan melibatkan pihak badan geologi untuk melihat kondisi alam di sana.

"Kita akan libatkan pihak geologi. Karena, dia yang tahu secara akademis kondisi alam di sana," tutur Ketua Umum PSSI itu.

Kawasan ASEAN Dilanda 36 Bencana Minggu Lalu, Indonesia dan Malaysia Paling Terdampak

Ia mengatakan, dari pemantau dan kajian tersebut, pihak Pemprov Sumut, akan menentukan langkah lanjutan dalam penanganan bencana tersebut. Bila hasil kajiannya bencana disebabkan oleh ulah manusia, hal ini juga akan ditindaklanjuti ke jalur hukum.

"Kita harus tahu dulu penyebabnya apa, kalau karena manusia, kita cari dia. Kalau memang karena faktor alam, kita carikan rakyat tempat yang aman," kata mantan Pangdam I Bukit Barisan itu.

Untuk diketahui, longsor tersebut terjadi pada Sabtu pagi, 10 November 2018, sekitar pukul 09.00 WIB. Sementara itu, Korban yang berhasil dievakuasi oleh tim SAR Gabungan dalam keadaan meninggal dunia bernama Kristofen Hulu.

Sedangkan korban yang masih hilang antara lain, Aristina Laia ina Elsa (33), Dalman Hulu (7), Setiamas Hulu ina Putri (30), Rei jaya Hulu (3), Putri Hulu (5), dan Noverman Hulu (2).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya