- VIVA.co.id/ Andri Mardiansyah (Padang)
VIVA – Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sumatera Barat melakukan pemugaran terhadap sepuluh dari 94 situs makam Belanda di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Upaya ini agar benda cagar budaya peninggalan Pemerintah Hindia Belanda itu tetap lestari.
"Ini sebagai bentuk tindak lanjut setelah kajian pemugaran pada tahun 2017," kata Kasi Dinas Kebudayaan Peninggalan Sejarah dan Permuseuman Kota Sawahlunto, Gino, Rabu, 14 November 2018.
Gino menjelaskan, bentuk pemugaran ini yaitu memperbaiki struktur makam Belanda yang sudah patah-patah atau rusak lantaran terdampak kondisi tanah. Tahun ini, pemugaran dilakukan di satu cluster dan sisanya akan dilanjutkan tahun berikutnya.
"Penataan taman pada bagian cluster yang dipugar ini dilakukan oleh arkeolog atas nama Sri Sugiharta. Ada satu bidang yang terdapat 10 buah makam Belanda yang kami pugar," ujar Gino.
Lokasi makam Belanda yang berada di daerah Lubang Panjang Kota Sawahlunto ini, menurut Gino, sudah menjadi salah satu kawasan destinasi wisata sejarah di Kota Sawahlunto. Dengan dipugarnya makam itu, selain untuk menjaga kelestariaannya, juga diyakini mampu menyedot perhatian wisatawan, terutama wisatawan asing.
Diketahui, situs makam Belanda yang berada di kawasan Lubang Panjang ini merupakan salah satu bukti nyata kejayaan Belanda di masa lampau. Bahkan makam Belanda di kawasan itu diyakini satu-satunya kompleks pemakaman Belanda di Sumatera Barat.
Tercatat ada 94 unit makam yang dilengkapi dengan nisan yang terbuat dari beton bertulang. Saat ini, tulisan nama-nama itu sudah mulai pudar. (ase)