Tekad Dua Kowad Ingin Ciptakan Robot Canggih untuk TNI AD

Dua Kowad yang bakal bikin robot canggih
Sumber :
  • VIVA / Ridho Permana

VIVA – Ada pemandangan berbeda di Politeknik Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan (Politeknik Kodiklatad) TNI Angkatan Darat di Malang. Dari 180 siswa, dua di antaranya Komando Wanita Angkatan Darat (Kowad).

Mengenal Lebih Jauh Tentang Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI)

Keduanya adalah Serda (K) Rindah Sulasmi dan Serda (K) Roro Andi Rianto. Keduanya merupakan siswa semester I di Politeknik ini. Mereka mengambil pendidikan D4 selama tiga setengah tahun.

Dua dara cantik ini bertekad menggali ilmu sebanyak-banyaknya di bidang teknologi. Setelah itu, mereka berniat melahirkan robot canggih untuk membantu Pusat Pendidikan Artileri Pertahanan Udara (Pusdik Arhanud).

Manusia Tidak akan Merasa Sakit Lagi di Masa Depan

"Saya baru tiga bulan di Politeknik ini, sebelumnya dari kesatuan Hubdam VI/Mulawarwan Kalimantan Timur. Ditugaskan di sini untuk menimba ilmu," kata Rindah di Malang, Sabtu 17 November 2018.

Rindah menjelaskan, motivasinya belajar di Politeknik Kodiklatad TNI AD Malang, agar membuktikan bahwa perempuan juga bisa belajar teknik dan memanfaatkan teknologi.

Trik Kelola 'Cuan' Ala Influencer & Public Figure

"Motivasi saya di sini belajar untuk teknik, karena kebanyakan selama ini laki-laki yang dominan. Saya ingin membuktikan perempuan juga bisa soal teknologi," ungkap wanita kelahiran 1995 itu.

"Saat ini baru belajar dasar-dasar, masuk semester II dan III nanti baru program selanjutnya. Saya ingin membuat robot canggih yang berguna untuk angkatan darat. Belum ada juga perempuan yang membuat robot di lingkungan TNI, saya ingin membuktikan itu," tambah perempuan kelahiran Sidoarjo itu.

Sementara itu, Serda (K) Roro Andi Rianto mengaku tertantang mendalami teknologi soal dunia militer. Dia ingin mengembangkan software soal senjata.

"Sebelumnya saya dari Dinas Kelaikan Angkatan Darat (Dislaikad), di sini tertantang mengembangkan  teknologi militer. Bagaimana mengembangkan software seperti senjata," kata Roro.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya