Di DPR, Menhub Beberkan Penanganan Lion Air JT 610

Menhub Budi Karya Sumadi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Prasetya Yudha

VIVA – Komisi V DPR RI menggelar rapat kerja dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kamis, 22 November 2018. Agenda rapat kerja ini lebih menitikberatkan tragedi jatuhnya Lion Air JT 610.

Lion Air Buka Suara soal 2 Pegawainya Ditangkap Kasus Penyelundupan Narkoba

Budi menjelaskan pemerintah bersama pihak tim SAR gabungan sudah melakukan upaya maksimal pasca jatuhnya pesawat nahas tersebut pada 29 Oktober 2018 lalu.

Budi menyebut tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri setidaknya 107 jenazah korban Lion Air JT 610. Untuk kotak hitam atau black box, sejauh ini masih berharap bisa menemukan bagian berisi Cockpit Voice Recorder (CVR). Adapun black box bagian Flight Data Recorder (FDR) sudah ditemukan.

2 Pegawai Lion Air Ditangkap Terlibat Penyelundupan Narkoba, Begini Modusnya

"FDR sudah ditemukan dan CVR sedang kita lakukan suatu pencarian. Kami minta ini tetap dilaksanakan oleh KNKT. Kementerian Perhubungan serta pihak Lion akan terus memberikan support," kata Budi Karya di gedung K2, kompleks parlemen, Senayan, Kamis 22 November 2018.

Budi Karya melaporkan, sebagai langkah teknis awal dari kejadian kecelakaan JT 610 itu, pihaknya telah melakukan audit terhadap 11 pesawat jenis 737 Max 8 tak lama pasca kejadian.

Top Trending: Pertamina Bebastugaskan Karyawan Viral hingga Sosok Pimpinan Jemaah Aolia

Kemudian, ia juga menyinggung kebijakan lain seperti mencopot Direktur Teknik Lion Air. Lalu, Budi juga menekankan pihak Kemenhub melakukan upaya ramp check terhadap pesawat Lion Air.

"Gunanya apa? Untuk melakukan kualifikasi yang lebih lugas terhadap fungsi-fungsi itu. Berikutnya adalah melakukan ramp check dengan jumlah yang signifikan. Kami menetapkan 40 persen dari pesawat Lion Air itu di ramp check," jelas Budi.

Budi memastikan pihaknya juga siap melakukan khusus audit dari rekomendasi yang ada terhadap Lion Air. Audit ini berlaku dari standar operasional prosedur (SOP) hingga kualifikasi awak pesawat. Rekomendasi itu nanti disampaikan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi.

"Ada bagian rekomendasi-rekomendasi yang kita harus lakukan. Rekomendasi itu juga kita sampaikan kepada KNKT untuk bisa disimpulkan dan KNKT bisa memberikan suatu rekomendasi sendiri," tutur Budi.

Lanjutnya, kata dia, saat ini yang paling berhak mengetahui kabar terbaru soal penanganan Lion Air adalah keluarga korban.

"Kami akan mendampingi KNKT untuk menyampaikan ke keluarga korban, sehingga KNKT bisa menyampaikan itu secara luas dan masif seperti pada saat kami mengadakan suatu penjelasan terhadap keluarga korban," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya