Sandiaga Uno Belajar Iris Tempe Setipis Kartu ATM di Malang

Calon wakil presiden Sandiaga Salahudin Uno belajar mengiris tempe setipis kartu ATM di sentra industri tempe Sanan, Kota Malang, Jawa Timur, pada Jumat, 23 November 2018.
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Calon wakil presiden Sandiaga Salahudin Uno berkampanye di beberapa lokasi di Kota Malang, Jawa Timur, pada Jumat 23 November 2018. Salah satu yang dia kunjungi adalah sentra produksi tempe di Sanan.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Selama ini sentra produksi tempe Sanan menjadi andalan bagi para politikus, mulai dari calon wali kota Malang, calon gubernur Jawa Timur, hingga calon wakil presiden.

Sandiaga mampir sekaligus menyapa dan berdialog dengan warga perajin tempe di kawasan Sanan. Ia didampingi oleh anggota tim kampanye Moreno Soeprapto dan juru bicara Gamal Albinsaid.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

"Saya ingin lihat yang Ibu Yuli dan Ibu Eni sampaikan di Duren Sawit (Jakarta). Waktu itu adalah ungkapan karena harga kedelai naik, mereka harus mengecilkan (ukuran tempe), akhirnya tempenya setipis (kartu) ATM (anjungan tunai mandiri)," katanya.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu kemudian berkunjung ke salah satu perajin tempe. Hasilnya, ia mendapat keluhan dari para perajin tempe yang kesulitan mendapat bahan baku kedelai, dan kalau pun ada, harganya mahal. Kiat mereka menyiasati itu dengan memperkecil ukuran tempe. "Yang di sana setipis ini juga," ujarnya.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

Sandiaga kemudian belajar cara memotong tempe dan mengirisnya setipis kartu ATM. Tempe itu bukanlah tempe yang biasa dijual di pasar, namun tempe untuk keripik yang menjadi oleh-oleh khas Malang.

"Sensasi memotongnya luar biasa. Motongnya harus hati-hati, tipis, kalau tebal pecah. Ini tempe setipis ATM beneran, kan," kata mantan pengusaha itu.

Muhamad Momon, seorang perajin tempe, mengaku telah bekerja sebagai juru potong tempe sejak lulus dari sekolah dasar. Tempe yang ia potong memang harus setipis ATM, karena tempe yang ia potong untuk keperluan kripik tempe.

"Ya, tadi Pak Sandiaga mau mencoba, terus saya kasih tempat dan waktu untuk motong tempe. Tadi kan saya lagi motong, memang harus tipis karena ini untuk keripik," kata Momon. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya