- VIVA.co.id/ Eduward Ambarita.
VIVA - Usai diperiksa selama tiga jam, ekonom senior Rizal Ramli mengaku membeberkan alasan pelaporannya terhadap Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh ke Bareksrim Polri. Saling lapor antarkeduanya disebut, karena diawali Partai Nasdem memelintir pernyataannya di salah satu stasiun televisi.
"Kami tidak pernah mengatakan Surya Paloh berengsek. Yang kami katakan, 'Ini brengsek'. 'Ini' itu adalah kebijakan impor ugal-ugalan. Banyak lagi kata-kata lain yang diplesetkan, yang diplintir dari wawancara kami di dua televisi, seolah-olah kami melecehkan, merusak nama baik Surya Paloh," kata Rizal usai menjalani pemeriksaan di kantor Bareskrim Polri, Jalan Taman Jatibaru, Jakarta, Senin 26 November 2018.
Rizal mengaku diperiksa dengan 16 pertanyaan oleh penyidik atas laporan yang dia buat sendiri. Dia merasa dicemarkan nama baiknya.
Dalam pernyataannya di media, mantan Menteri Koordinator Bidang Kemartiman itu mengkritik kebijakan impor pangan oleh Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita yang juga kader Partai Nasdem.
"Setelah dipelajari betul-betul transkip itu, justru Surya Paloh dan Nasdem yang menghina kami, dengan mengatakan data-data kami fitnah dan tidak kredibel," ujarnya.
Bersama 30 pengacara yang mendampinginya secara probono, alias gratis, Rizal juga menyebut telah menyampaikan data impor pangan itu ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Beberapa waktu lalu, ia menyambangi gedung komisi antikorupsi dengan membawa alat bukti bahwa kebijakan impor banyak merugikan petani.
"Fakta bahwa kami berani membawa kasus impor ugal-ugalan ini ke KPK, dengan bukti pendukungnya menunjukkan apa yang kami katakan itu ada benarnya," kata dia.