Indahnya Bunga Tabebuya di Surabaya, Jadi Teringat Bung Karno

Bunga Tabebuya di Kota Surabaya, Jawa Timur.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Bunga tabebuya kini “tersuguhkan” di sejumlah titik Kota Surabaya, Jawa Timur. Tak hanya warga biasa dan pengendara yang dibikin semringah, tetapi juga para pejabat di Jawa Timur. Apalagi, penampilan tabebuya yang berwarna pink laksana bunga sakura yang menjadi ikon Jepang.

Sekjen Gerindra Sebut Prabowo "The New Sukarno"

Salah satu pejabat yang mengagumi keindahan bunga tabebuya ialah Agatha Retnosari, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Timur. "Di tengah kehidupan warga metropolitan yang terkadang keras, keberadaan bunga-bunga tersebut sungguh menenteramkan jiwa," katanya kepada wartawan, Kamis, 29 November 2018.

Menurut politikus PDIP itu, kota besar seperti Surabaya yang padat penduduk dengan mobilitas tinggi memang dibutuhkan ruang terbuka untuk berelaksasi. Hadirnya tanaman hijau disertai warna-warni tanaman bunga cantik seakan menjadi oase bagi masyarakat metropolis.

Pria Ini Menyesal Tanam Pohon Ketapang di Halaman Rumah: Dia Terkejut usai Pohon Ditebang

Karena itu, Agatha mengapresiasi semangat Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, yang getol menghijaukan dan mempercantik Surabaya. "Jika tak ada ruang untuk mengambil jeda di tengah kompetisi yang keras, tingkat stres warga akan meningkat. Masyarakat menjadi tidak bahagia, keluarga tidak bahagia, ujung-ujungnya anak-anak dirugikan,” ujarnya.

Agatha Retnosari, politikus PDIP sekaligus anggota DPRD Jawa Timur.

Cak Imin Mengaku Mimpi Dapat Perintah Ziarah ke Makam Bung Karno setelah Istikharah

Menurut Agatha, terwujudnya ruang terbuka hijau adalah realisasi dari pembangunan kota berwawasan lingkungan. Dia mengatakan hal itu selaras dengan kegemaran Tokoh Proklamator Soekarno yang suka dengan tanaman. "Bung Karno mencintai tanaman, karena masa kecilnya yang dekat dengan alam," ujarnya.

Dalam buku autobiografi Bung Karno, kata Agatha, dikisahkan Bung Karno di masa kecil dan teman-temannya sangat senang bila sebuah pohon tumbuh. Mereka biasa bermain dari dedaunan di pohon itu.

“Sewaktu dibuang ke Ende oleh pemerintahan kolonial, Sukarno menghabiskan banyak waktu untuk berpikir tentang negara di bawah pohon sukun. Ketenangan hati berada di teduhnya pepohonan membuat Sukarno mampu menelurkan banyak gagasan besar tentang republik ini,” katanya.

Sepekan terakhir, foto jalanan di Surabaya dengan bunga berguguran bak di Jepang viral di media sosial. Bunga warna pink, putih, dan kuning itu berasal dari pohon tabebuya yang berhabitat asli Brasil. VIVA mencoba berjalan-jalan pada Kamis pagi untuk melihat secara langsung.

Benar saja, di Jalan Raya Mayjen Sungkono Surabaya, terdapat deretan pohon tabebuya berdiri di trotoar dekat kantor KPU Surabaya. Pohon-pohon itu rindang dengan bunga-bunga berwarna pink laiknya bunga sakura. Di Jalan Raya Darmo, A Yani, Basuki Rahmat, dan Gubernur Suryo, juga terlihat meski jarang-jarang. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya