Jasad Awak Kapal asal Sumbar Dipulangkan usai Tertahan 3 Bulan di Peru

Jenazah Yogi Pratama, seorang warga Kabupaten Pasaman di Sumatera Barat, dipulangkan dari Peru ke kampung halamannya pada Sabtu, 1 Desember 2018.
Sumber :
  • VIVA/Andri Mardiansyah

VIVA – Jenazah Yogi Pratama, seorang warga Kabupaten Pasaman di Sumatera Barat, akhirnya dipulangkan ke kampung halamannya dari tempat dia meninggal dunia di Peru. Jasad pria awak sebuah kapal Tiongkok itu tiba di kampungnya di Kelurahan Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten pasaman, Sabtu pagi, 1 Desember 2018.

Presidennya Kena Kasus Korupsi, Menteri di Negara Ini Ramai-ramai Mengundurkan Diri Dari Jabatan

Yogi Pratama berlayar dengan kapal Tiongkok bernama Lurongyuangyu 969 pada 7 Oktober 2017 dan dilaporkan meninggal dunia dalam perjalanan ke Peru. Kapten kapal saat itu memutuskan membawa jenazah Yogi ke pelabuhan Callo di Lima, Peru, untuk dievakuasi ke rumah sakit terdekat.

Kabar kematian Yogi Pratama kali pertama kali dirilis oleh Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri melalui sebuah surat bertanggal 28 September 2018. Sejak itu upaya proses pemulangan jenazah Yogi pun dilakukan.

Hanya Gegara Jam Rolex, Polisi Grebek Rumah Presiden Peru

Bahkan, untuk memastikan Yogi benar meninggal karena sakit atau ada indikasi lain yang mengarah kepada tindakan kekerasan, Kementerian Luar Negeri meminta keluarga untuk membuat surat persetujuan autopsi. Namun keluarga menolak.

"Lamanya jenazah tertahan di Peru lantaran kelengkapan dokumen pemulangan yang lambat," kata Lismia Elita, Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI), pada Sabtu.

Peru PM Resigns After Recording with Woman Leaked

Lismia menjelaskan, keluarga beberapa kali harus mengirim ulang kelengkapan dokumen kepada otoritas di Peru. Itulah yang menyebabkan kepulangan jenazah jadi terhambat, bahkan sampai tiga bulan lamanya, meski proses pemulangan sesungguhnya bisa cepat.

Jenazah Yogi tidak langsung dibawa ke rumah duka begitu tiba di Bandara Minangkabau Padang, melainkan diperiksa sementara di Rumah Sakit Bhayangkara. Jenazah lebih dahulu dimandikan dan dikafani di sana.

Meski diberi pemahaman bahwa jenazah sudah tiga bulan lamanya dan kemungkinan mengeluarkan aroma tak sedap, keluarga korban bersikeras ingin melihatnya.

Menurut Kasi perlindungan dan pemberdayaan BP3TKI Padang, Valerie Christie Faisal, Kedutaan Besar RI di Lima sebelumnya menerima informasi tentang kematian dari agen pelayaran Oceanica Maritime SAC yang mengabarkan mengenai WNI atau ABK meninggal dunia atas nama Yogi Pratama.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya