Pelapor Ahmad Basarah Mengaku Tak Punya Motif Politik

Ahmad Basarah, Wakil Sekretaris Jenderal PDIP, kepada wartawan di Malang, Jawa Timur, pada Rabu, 8 Agustus 2018.
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Seorang masyarakat yang mengatasnamakan diri dari Forum Advokat Penegak Keadilan dan Soehartonesia, Anhar, melaporkan Wasekjen PDIP Ahmad Basarah ke Bareskrim Mabes Polri atas pernyataannya yang menyebut Presiden Soeharto sebagai guru korupsi Indonesia. Laporan ini dibuat pada Senin malam, 3 Desember 2018.

Kisah Jenderal Hoegeng, Sosok Polisi Sejati Indonesia

Kuasa hukum Anhar, Djamaluddin Koedoeboen mengatakan, kliennya membawa beberapa barang bukti untuk menguatkan laporan mereka. Salah satu bukti yang dibawa adalah salinan pernyataan yang diberitakan di beberapa media siber nasional.

"Ya barang bukti ucapan beliau melalui media yang memang itu kami bawa photocopy-nya dan diserahkan ke Bareskrim, photo copy dari kliping-klipingnya, sosmed," kata Djamaluddin di Jakarta, Senin malam 3 Desember 2018.

Sosok Jenderal M Jusuf, Panglima ABRI yang Bikin Soeharto Ketar-ketir Gegara Kalah Pamor

Menurut Djamaluddin, pernyataan Basarah tersebut bisa masuk ke dalam kategori penghinaan terhadap Soeharto. Selain itu, sampai saat ini juga, Soeharto tidak terbukti bersalah.

"Dia (Basarah) enggak membuktikan, ada enggak buktinya? Jangan-jangan muridnya, kalau pun ada ya orang-orang dia juga. Tapi saya yakin enggak ada," ujarnya

Deretan Pemimpin Negara dengan Latar Belakang Militer, Ada dari Indonesia?

Djamaluddin menduga Basarah memiliki motif terselubung dari ucapannya tersebut sebab saat ini selain itu menjadi wakil rakyat, Basarah juga menjadi anggota tim sukses salah satu kandidat Capres.

"Beliau notabenenya salah satu jurkam calon tertentu. Nah kita menduga ada motif apa di balik itu. tapi yang pasti karena kita negara hukum, kita masyarakat tahu hak hukum kita dijamin negara, ya kita melakukan langkah hukum ini," ujarnya

Djamaluddin berharap polisi dapat bersikap netral dalam permasalahan ini. 

Sementara pada laporannya kali ini, Anhar juga menyatakan pelaporan mereka tidak ada hubungannya dengan politik atau pun salah satu kandidat presiden. 

"Ini tidak ada kaitannya dengan pencapresan pak Prabowo, jangan dikaitkan dong dengan pak Harto, bagi kami pak Harto itu sudah selesai dan terbukti sampai hari ini dia tidak melakukan korupsi," kata Anhar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya