Mendagri Ikut Geram Lihat Sesama Muslim Memfitnah Berkedok Khotbah

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dalam forum Indeks Kota Toleran yang digelar Setara Institute di Jakarta, Jumat, 7 Desember 2018.
Sumber :
  • VIVA/Ridho Permana

VIVA – Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo memaklumi kegeraman Presiden Joko Widodo yang diungkapkan dalam bentuk keluh kesah berkaitan dengan fitnah bahwa dia adalah kader atau simpatisan Partai Komunis Indonesia.

Soal Kasus Pencemaran Nama Baik yang Dilaporkan Pengelola ABC Ancol, Ini Kata Polisi

Fitnah dan ujaran kebencian semacam itu, katanya, terang saja merusak semangat berdemokrasi. Dia mengibaratkannya dengan racun yang wajib dilawan.

"Saya kira, racun demokrasi harus kita lawan. Kampanye berujar kebencian, fitnah, adalah racun demokrasi," kata Tjahjo di Jakarta Pusat, Jumat, 7 Desember 2018.

Keluarga Yudha Arfandi Sebut Tamara Tyasmara Lakukan Hal Ini untuk Cari Simpati

Pemerintah dan aparat penegak hukum, katanya, memiliki tim pemantau media sosial yang bertugas, terutama mengawasi ujaran-ujaran kebencian dan fitnah. Jika ditemukan, pastilah segera dilaporkan kepada polisi.

"Jadi, harus dilawan. Pilpres, kan, event lima tahunan. Sesama muslim berkedok khotbah, mengatai orang dengan fitnah, itu tidak boleh," katanya.

Rosan Roeslani Diperiksa dalam Kasus yang Menyeret Connie Rahakundini, Apa Hasilnya?

Tjahjo tak memungkiri bahwa tentu saja ada orang yang tak bersimpati pada Jokowi atau siapa pun. Tetapi seyogianya tak dilampiaskan dalam bentuk kebencian, apalagi fitnah dan ujaran tak pantas.

Dia memaklumi juga andai Jokowi geram atau kesal kalau ujaran-ujaran atau fitnah itu sudah menyangkut martabat atau harga diri. "Kalau kehormatan dan harga diri dilecehkan, difitnah, kan marah," ujarnya. (ase)

Ayu Dewi

Namanya Dikaitkan dengan Kasus Korupsi Harvey Moeis, Ayu Dewi: Lindungi Aku dari Fitnah

Nama Ayu Dewi beberapa waktu lalu dikait-kaitkan dengan kasus korupsi suami Sandra Dewi, Hervey Moeis yang sampai merugikan negara hingga Rp271 triliun.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024