Menhub Sebut Maulid Jadi Momen Hijrah dari Pesimistis ke Optimistis
- VIVA.co.id/ Rifki Arsilan
VIVA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini harus menjadi momen untuk masyarakat Indonesia berhijrah dari pesimistis membangun menuju bangsa yang optimistis.
Hal itu dikemukakan Budi Karya usai menghadiri acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Jakarta Islamic Center, Jakarta Utara, Minggu, 9 Desember 2018.
"Ternyata Nabi Muhammad memberikan kita suatu contoh dan Presiden Jokowi juga mencontohkan, ternyata makna hijrah itu sangat luas di mana selalu menggambarkan bahwa nabi hijrah dari Mekah ke Madinah itu dalam rangka mencari kebaikan," ujarnya.
Dia melanjutkan, “Saya memang memaknai hijrah itu memberikan konotasi yang umum dan konotasi yang khusus di sektor perhubungan."
Hijrah dalam konteks umum, lanjut Budi, membangun semangat optimisme masyarakat dalam membangun bangsa. Menurut dia, mengubah pesimisme ke arah optimisme dapat berimplikasi pada pembangunan suatu negara ke arah yang lebih baik ke depan.
Sementara di lingkungan Kementerian Perhubungan, Budi memaknai hijrah dengan terus menerus berupaya meningkatkan fasilitas dan pelayanan di sektor perhubungan.
"Katakan Bandara Soekarno Hatta yang tadinya layanannya biasa saja, kita bangun satu bandara besar dan akhirnya mendapat komitmen dari dunia. Di Bali, bandaranya tadinya tidak mampu menampung pesawat yang banyak, tetapi ketika IMF annual meeting kemarin kita ubah. Kita hijrah menjadi lebih baik," ujarnya.
Ia mengharapkan, masyarakat di sektor perhubungan dapat memaknai hijrah itu sebagai meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat luas, khususnya pada isu keselamatan.
"Yang tadinya masalah kita ubah menjadi kendaraan yang memiliki safety tinggi. Jadi hijrah dalam konotasi memperingati hari Maulid Nabi Muhammad SAW saat ini saya rasa masih sangat relevan," katanya.
Hadiri Maulid Nabi, Gibran Minta Santri Kawal Program Dana Abadi Pesantren
Gibran Rakabuming Raka menyampaikan kepada para alim ulama, Gus, Kiai dan juga Habib untuk bersama-sama mengawal program Dana Abadi Pesantren.
