Polisi Bantah Ada Bom Jelang Reuni 212

Kawasan Monas, ikon ibu kota.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA - Kapolsek Gambir AKBP Johanes Kindangen membantah ada bom yang meledak jelang reuni 212 di Monas beberapa waktu lalu. Dia menyebut yang terjadi hanyalah ada genset yang mengalami korsleting.

Ribuan Aparat Keamanan Jaga Aksi PA 212 dan Ormas Lain Depan Kedubes AS

"Untuk selanjutnya masih kami selidiki dan kami cek untuk barang bukti yang kami ambil ada handphone sama serpihan-serpihan," kata Johanes, Senin, 10 Desember 2018.

Johanes mengatakan kepolisian sudah memeriksa sejumlah saksi seperti operator (panitia) dan juga pamdal juga sudah mereka ambil keterangan.

Catat 18 Kantong Parkir saat Munajat 212 di Monas

"Masih kami lidik siapa pemilik handphone. Kami lagi cari siapa pemiliknya. Faktor korsleting, pemilik handphone dan genset," kata dia.

Ada Teror

Penampakan Ribuan Warga di Munajat Kubro 212 yang Digelar dari Jam 3 Pagi di Monas

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni 212, Ustaz Bernard Abdul Jabbar, justru membenarkan adanya teror yang dihadapi panitia sehari jelang pelaksanaan yaitu berupa meledaknya genset yang ditaruh HP sehingga setengah 7 jelang Isya genset itu meledak.

"Ada dua genset yang ditemukan. Satunya genset belum sempat meledak karena HP diikat dengan lakban," kata Bernard.

Akhirnya setelah ledakan itu, mereka lapor ke polisi dan secepat kilat Tim Gegana pun datang dan periksa semua area panggung. "Ini teror jelang acara saat panitia gladiresik," kata dia.

"Siapa yang bikin, saya gak tahu tapi mungkin orang-orang yang tidak senang acara reuni berlangsung," lanjutnya.

Tapi, dia bersyukur tidak ada korban yang jatuh saat teror itu terjadi. "Alhamdulillah tidak ada korban karena saat itu panitia sedang ada di panggung dan sedang urusi apa yang buat acara besok, sehingga genset meledak tdk timbulkan korban," tutur dia.

Sebelumnya, dugaan adanya bom jelang reuni 212 diungkapkan oleh Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa Tony Rosyid dalam sebuah tulisannya yang tersebar di grup WhatsApp. Apa yang disampaikan Tony itu kemudian dibenarkan oleh Juru Bicara PA 212, Novel Bamukmin. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya