Dirut PLN dan Wasekjen Golkar Jadi Saksi Sidang Suap PLTU Riau-1
- ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
VIVA – Direktur Utama PLN Sofyan Basir dijadwalkan bersaksi dalam persidangan kasus dugaan suap proyek PLTU Riau-1 hari ini, di Pengadilan Tipikor Jakarta. Sofyan dipanggil dalam persidangan terdakwa mantan wakil Ketua Komisi VII Eni Saragih.
Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi, Lie Putra Setiawan saat dihubungi awak media membenarkan hal tersebut. Selain Sofyan, kata Lie Putra, tim jaksa juga akan menghadirkan Direktur Pengadaan Strategis 2 PT PLN, Supangkat Iwan Santoso dan Wakil Sekjen DPP Partai Golkar, Muhammad Sarmuji.
"Rencananya ada Pak SB (Sofyan Basir), Supangkat Iwan, sama Muhammad Sarmuji," kata Jaksa Lie Putra, Selasa, 11 Desember 2018.
Sofyan akan dikonfirmasi ihwal pertemuan-pertemuan dirinya bersama dengan Eni Saragih dan bos Blackgold Natural Resources Limited, Johannes Budisutrisno Kotjo dalam usaha menggiring proyek investasi sekira 900 juta dolar Amerika Serikat itu.
Pada perkara ini, KPK telah menyita CCTV dan ponsel milik Sofyan. Selain itu kediaman Sofyan dan kantornya sudah pernah digeledah tim lembaga antirasuah tersebut.
Sementara Iwan Supangkat dalam persidangan Kotjo juga terkuak pernah melakukan pertemuan-pertemuan dengan Eni dan pihak lain dalam upaya memuluskan proyek PLTU Riau-1. Adapun Sarmuji diketahui pernah mengembalikan uang kepada KPK yang diduga berasal dari Kotjo berkaitan dengan proyek PLTU Riau-1.
Pada perkara ini, Eni didakwa jaksa menerima suap dari Kotjo sebesar Rp4,75 miliar. Suap diduga diberikan agar Kotjo mendapatkan proyek Independent Power Producer (IPP) PLTU Mulut Tambang Riau-1.
Selain suap, Eni Saragih juga didakwa terima gratifikasi sejumlah Rp5,6 Miliar dan 40 ribu dolar Singapura dari empat orang pengusaha yang bergerak di bidang energi dan migas yang berkaitan dengan mitra kerja dari Komisi VII DPR. Semua uang itu dipakai Eni Saragih untuk pemenangan suaminya Muhammad Al Khadziq menjadi Bupati Temanggung pada Pilkada tahun 2018.
