Terus Dikejar, OPM Pembantai Pegawai Istaka Pegang 25 Pucuk Senjata

Prajurit TNI bersiap menaiki helikopter menuju Nduga di Wamena, Papua, Rabu, 5 Desember 2018.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra

VIVA – Tim gabungan TNI dan Polri sudah berhasil mendata kelompok dan para pelaku penyerangan di Nduga, Papua, yang merupakan anggota Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM). Beberapa orang dari mereka adalah komandan lapangan yang aktif ikut melakukan penyerangan.

Pratu Herianto, Korban Kebiadaban Teroris OPM Diterbangkan ke Timika

"Selain yang sudah ada di media, juga pelaku yang memimpin di lapangan. Lalu ada panglima tertinggi yang juga ikut merestui penyerangan," kata Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjend Pol Dedi Prasetyo, Selasa, 12 Desember 2018.

Para pelaku yang teridentifikasi dipastikan memiliki daerah operasi di Nduga. Mereka terpecah dalam kelompok kecil dan memegang 25 pucuk senjata.

Gerombolan KST Berulah Kembali, Bakar Honai Milik Masyarakat di Papua

Tim gabungan juga sudah mengidentifikasi senjata-senjata yang mereka gunakan. Sebanyak 17 pucuk merupakan senjata laras panjang dan delapan pucuk senjata api jenis pistol.

"Senjata sudah diidentifikasi, didapat dari jalur penyelundupan gelap oleh kelompok tersebut, ada yang membeli di wilayah PNG melalui jalur darat dan Filipina selatan masuk melalui jalur laut," katanya.

Upacara Militer Iringi Pemulangan 3 Jenazah Prajurit TNI dari Papua

Senjata yang mereka miliki kebanyakan adalah jelas senjata rakitan. Meski ada beberapa senjara pabrikan yang mereka rampas dari anggota Polri dan TNI.

Ditegaskan Dedi, pasukan gabungan masih dengan penuh semangat tanpa pantang menyerah terus melakukan pengejaran terhadap kelompok bersenjata ini. Dipastikan bahwa kasus ini bisa diselesaikan secara tuntas dan profesional.

Menurut Dedi, saat ini situasi di Nduga sudah dikondisikan oleh tim gabungan TNI dan Polri. Situasi masih dalam kontrol guna menjamin situasi yang kondusif.(umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya