Jokowi Dapat Gelar Datuk Seri Setia Amanah Negara

Jokowi Diberi Gelar Datuk Seri Setia Amanah Negara
Sumber :
  • VIVA / Agus Rahmat

VIVA – Melalui upacara adat penabalan gelar adat tertinggi masyarakat Melayu Riau, Presiden Joko Widodo menerima gelar adat. Yaitu dengan gelar Datuk Seri Setia Amanah Negara, Sabtu, 15 Desember 2018.

Pembangunan 1 Kota IKN Vs 40 Kota, Apa Rugi dan untungnya?

Pengangkatan Presiden Joko Widodo itu tertuang dalam Surat Keputusan Lembaga Adat Melayu Riau Nomor SK 33/LAM Riau/XXII tentang penganugerahan gelar kehormatan adat lembaga adat melayu Riau kepada Yang Mulia Presiden RI Tuan IR H. Joko Widodo. 

"Memutuskan menetapkan dengan mengucapkan bismillahirahmanirrahim, serta menganugerahkan kepada Yang Mulia Tuan Ir H. Joko Widodo gelar kehormatan adat melayu Riau Datuk Seri Setia Amanah Negara," bunyi SK yang dibacakan. 

5 Poin Penting Kunjungan Jokowi ke Afrika

"Kedua, Yang Mulia Tuan Ir H. Joko Widodo berhak menyandang gelar adat tersebut selama hidupnya."

Setelah dikukuhkan itu, Jokowi diserahkan lambang adat. Yaitu berupa busana adat lengkap kebesaran Melayu, tanjak empang, dan sebilah keris. 

Rocky  Gerung Seorang Republikan

Keputusan pemberian gelar ini, di antaranya karena kinerja pemerintah pusat di bawah Presiden Jokowi, yang dinilai mampu mengatasi masalah yang ada di Riau selama 17 tahun lamanya. Yakni persoalan asap, yang setiap tahun menjadi masalah. 

"Setelah Tuan Presiden mengambil kebijakan menugaskan semua aparat, sipil, militer, Kepolisian pemda bahkan relawan juga ikut menanggulangi kebakaran lahan dan hutan ini. Dan sampai saat ini sudah 3 tahun asap tidak datang lagi ke negeri ini," ujar Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian Adat Melayu, Datuk Seri Syahril Abubakar, dalam sambutannya. 

Tanah adat, juga menjadi alasan Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau ini memberi gelar. Karena selama ini, pihaknya baru meminta rekomendasi. Namun oleh Presiden Jokowi, dikabulkan agar tanah adat dikelola oleh adat, bahkan disertifikasi. 

Masalah sumber daya alam di sektor minyak dan gas, juga menjadi alasan. Syahrial mengatakan, jika selama ini orang bangga dengan blok migas Chevron. Tapi sebenarnya, tidak ada yang dinikmati oleh masyarakat mereka. Kini, blok itu dan juga Blok Rokan, diserahkan ke Pertamina dan daerah. 

"Setelah 94 tahun, setelah Yang Mulia memangku Presiden, kami mendapat bahagian bahwa blok Rokan dikembalikan ke anak bangsa. Dan yang membahagiakan kami perusahaan daerah dapat mengelola Blok Rokan ini," jelasnya. 

Infrastruktur, juga masif dibangun. Ia mencontohkan, saat ini sedang dikebut tol Pekanbaru ke Dumay. Ini menurutnya, sangat membantu masyarakat. 

"Inilah ungkapan budi ini yang ingin kami sampaikan. Semua jajaran pemerintah bergandengan tangan, kompak dan kami benar benar merasakan kehadiran negara di bumi tanah Melayu ini," katanya. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya