Lucunya Dua Bayi Harimau Sumatera yang Baru Lahir

Bayi Harimau Sumatera lahir
Sumber :

VIVA – Dua ekor bayi Harimau Sumatera, berjenis kelamin jantan dan betina, lahir sehat di Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan atau TMSBK Kota Bukittinggi. Dua bayi Harimau Sumatera yang memiliki nama latin Panthera tigris itu, lahir dari induk bernama Dara Jingga, pada Minggu 16 Desember 2018, sekira pukul 07.00 WIB.

Diduga Terkam 2 Warga di Langkat, Harimau yang Baru Dilepasliarkan Ditangkap Lagi

Meski lahir dalam keadaan sehat, namun kedua bayi Harimau itu dalam pengawasan dan penanganan ketat tim dokter hewan sampai kondisinya benar-benar stabil. Keduanya masih digabungkan bersama dengan induk dalam satu kandang. Setelah itu, baru nanti akan diisolasi untuk sementara waktu.

"Ya, hari Minggu kemarin, dua ekor anak Harimau lahir dari pasangan Harimau Sumatera yang bernama Dara Jingga (betina) dan Bancah (jantan). Saat ini, masih dalam tahap pemulihan kondisi. Keduanya lahir dengan sehat," kata Kepala BKSDA Sumatera Barat, Erly Sukrismanto, Selasa 18 Desember 2018.

20 Polisi Ikut Perburuan Harimau Sumatera yang Terkam Warga Lampung Barat

Selain masih ditangani oleh tim dokter hewan, Erly menegaskan, untuk sementara waktu, dua bayi Harimau itu dilarang kontak fisik dengan pengunjung. Hal ini, sebagai antisipasi penularan penyakit, karena bayi Harimau Sumatera yang baru lahir biasanya rentan terpapar virus penyakit.

Untuk itu, kata Ely, BKSDA Sumatera Barat mengimbau kepada pengelola Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan untuk membatasi setiap pengunjung yang akan melihat secara langsung rupa dua ekor bayi Harimau Sumatera tersebut. Bahkan, diinstruksikan tidak ada lagi pengunjung yang berfoto-foto atau menggendong dua bayi Harimau itu.

Sniper hingga Pawang Dikerahkan untuk Buru Harimau yang Tewaskan 2 Warga di Lampung

"Kita melalui pengawasan, kita imbau untuk membatasai pengunjung. Kalau perlu, tidak ada lagi foto-foto dan gendong, karena rawan dan rentan penyakit. Pada hewan, protapnya seperti itu. Nanti, kita instruksikan pengelola seperti itu. Sekarang, masih fokus pada tahap pemulihan, karena baru lahir," tambah Erly.

Sementara itu, Kepala Bidang Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan Kota Bukittinggi, Ikbal menambahkan, untuk saat ini kondisi dua bayi Harimau Sumatera itu masih belum pulih dan masih dirawat intensif. Mengingat, baru dua hari lahir, maka belum bisa diperlihatkan kepada pengunjung. "Keduanya masih ditempatkan dengan induknya," ujar Ikbal.

Belum Diberi Nama

Meski lahir sejak dua hari lalu, namun Erly menyebutkan hingga kini, dua bayi Harimau Sumatera itu masih belum diberi nama. Pengelola masih mendiskusikan untuk nama, karena pengelolaan Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan dibawah domain pemerintah Kota Bukittinggi.

"Bisa jadi pengelola TMSBK yang kasih nama, atau Wali Kota, menteri, atau masyarakat nantinya yang akan kasih nama. Kalau masyarakat kita gelar sayembara. Nanti, kita lihat seperti apa teknis pemberian namanya. Yang jelas, sekarang lagi fokus penanganan terhadap keduanya," ujar Erly.

BKSDA juga masih mengkaji apakah nantinya dua bayi Harimau ini akan dilepas liar ke habitatnya. Menurut Erly, hal itu bisa saja dilakukan dengan tujuan untuk menambah jumlah di habitat aslinya. Apalagi, mengingat saat ini jumlah Harimau Sumatera di hutan terus berkurang.

"Ini juga nanti akan kita kaji dengan para ahli. Akan kita diskusikan. Ada kewajiban lepas liar kan satwa dilindungi untuk menambah jumlah satwa di hutan. Salah satu pikiran untuk memperkaya dilapangan (jumlah)," kata Erly.

Berdasarkan data terakhir yang diperoleh dari para ahli, Erly menyebut jika jumlah Harimau Sumatera yang tersebar di hutan Sumatera Barat hanya tinggal 400 ekor saja. Namun demikian, angka itu saat ini masih diragukan. Karena angka itu berdasarkan survei pada 2010 silam.

"Kita juga belum mendapatkan angka pasti kelahiran dan kematian. Kalau selama konflik, seluruh Harimau Sumatera itu bisa kita amankan. Tidak ada yang ditemukan mati," papar Erly.

Untuk memperoleh angka pasti jumlah Harimau Sumatera yang masih tersisa, Erly menegaskan, BKSDA saat ini akan mengalokasikan anggaran khusus untuk survei satwa, dan diupayakan akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya