Abrasi Hanyutkan Kuburan ke Pantai, Tulang Belulang Berjatuhan

Ilustrasi makam
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yasir

VIVA – Abrasi terjadi di Desa Sampulungan, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Minggu, 23 Desember 2018. Akibatnya, sebagian area kuburan di wilayah setempat hanyut ke pantai.

BMKG: Bencana di Minahasa Selatan Bukan karena Cuaca Ekstrem

Tampak sejumlah nisan di makam itu serta tulang belulang berjatuhan ke tepi perairan pantai. Plt Kepala Desa Sampulungan, Abdul Rachman menyebut, abrasi di desanya disebabkan adanya aktivitas penambangan yang pernah beroperasi.

Menurutnya, aktivitas tambang tersebut mengeruk pasir hingga ke bibir pantai. Jarak kuburan dengan pantai kini tak lagi jauh. "Ini efek dari tambang pasir laut," kata Rachman.

Rumah dan Jembatan Hanyut, Ini Fakta Bencana di Minahasa Selatan

Pemerintah desa, kata dia, tak kuasa melakukan pencegahan karena keterbatasan anggaran. Rachman menyebut, dibutuhkan anggaran sedikitnya Rp3 miliar untuk membangun pengaman pantai.

"Akan tetapi kami selaku pemerintah desa hanya memiliki dana sekitar Rp200 juta," ujarnya.

Curi Pagar Besi Kuburan, 2 Pemuda di Asahan Ditembak Polisi

Abrasi hanyutkan kuburan di Kabupaten Takalar, Sulsel

Kemudian, dia berharap adanya bantuan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Ia mengaku sempat mengajukan proposal bantuan ke Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Je'neberang Provinsi Sulsel.

Menurut Rachman, daerah tersebut harus segera ditangani awal tahun 2019 mendatang. Dikhawatirkan, abrasi semakin melebar hingga ke rumah warga.

"Kapan tidak cepat (ditangani), tahun 2019 nanti rumah warga pun bisa diambil abrasi juga," kata Rachman.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya