Mensos: Semua Daerah Terdampak Tsunami Selat Sunda Sudah Bisa Diakses

Warga bersama relawan menurunkan bantuan yang tiba untuk pengungsi tsunami
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Menteri Sosial Agus Gumiwang menyatakan bahwa saat ini, akses ke sejumlah titik daerah terdampak bencana tsunami di Provinsi Banten dan Lampung, sudah mulai terbuka. Sehingga, ia memastikan saat ini, sudah tidak ada daerah yang terisolir untuk menerima bantuan dari pemerintah.

Mensos Risma Ajak Masyarakat Segera Lapor SPT Tahunan

Agus mengakui, tim dari Kemensos sudah tiga kali turun ke lokasi terdampak dan bertemu banyak relawan dari instansi pemerintah, LSM. dan kelompok masyarakat. Para relawan bahu membahu membantu pengungsi di dua kabupaten terdampak tsunami Selat Sunda.

"Dan untuk titik terdampak, semua sudah bisa diakses, itu per kemarin," kata Agus, usai menghadiri acara penandatanganan MOU Pembentukan Balai Latihan Kerja untuk Penyandang Disabilitas di kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Kamis 27 Desember 2018.

Terbitkan Edaran, Mensos Perkuat Pengamanan dan Perlindungan Anak

Politikus Golkar ini menambahkan bahwa saat ini, situasi di dua daerah terdampak tsunami perlahan-lahan mulai membaik. Pemerintah Provinsi Banten dan Lampung, masih menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari ke depan.

"Tugas kita adalah memastikan kebutuhan pokok para pengungsi atau korban terdampak tsunami harus tersedia. Selama fase tanggap darurat kebutuhan seperti makanan, selimut, obat-obatan, tenda, dan lain sebagainya itu yang diperlukan oleh dua kabupaten itu akan kami penuhi," ujarnya.

Mensos Beri Bantuan dan Perhatian Anak Korban Kejahatan Seksual

Saat ini, lanjut Agus, Pemerintah Daerah dan para relawan masih fokus pada evakuasi dan pencarian sejumlah warga yang dikabarkan masih hilang akibat bencana tsunami yang disebabkan erupsi gunung Anak Krakatau itu.

"Yang pasti saat ini, semuanya sedang bekerja. Itu yang ingin saya tegaskan bahwa saat ini semua akses ke titik-titik terdampak sudah bisa diakses. Ini diharapkan dapat mempercepat distribusi bantuan untuk para korban yang saat ini mengungsi di titik-titik pengungsian. Karena, kalau satu dua hari pascatsunami itu kan pasti ada tempat yang terisolir, listrik mati, jalanan tidak bisa dilalui, dan sebagainya. Tapi sekarang, semua sudah bisa diakses," terang Agus.

Seperti diketahui, pada 22 Desember 2018 lalu, masyarakat sekitar pesisir Selat Sunda, dikagetkan dengan datangnya air laut atau tsunami yang tiba-tiba menerjang ke pemukiman penduduk. Tidak seperti biasanya, tsunami yang datang tiba-tiba tanpa ditandai dengan gempa bumi sebelumnya itu menerjang sejumlah kabupaten di provinsi Banten dan Lampung.

Data BNPB per 26 Desember kemarin, jumlah korban jiwa akibat musibah itu tercatat 430 orang, 1495 orang luka-luka, 159 orang masih hilang, dan 21991 orang mengungsi. Setidaknya, ada empat kabupaten yang terdampak tsunami tersebut, yaitu, Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang, Banten. Serta Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Tanggamus, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya