KPK Sesalkan Air untuk Korban Bencana Dikorupsi Pejabat PUPR

Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

VIVA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyesalkan tindakan koruptif pejabat Kementerian PUPR.? Pasalnya, proyek yang menjadi bancakan kali ini justru berkaitan dengan penyediaan air untuk korban bencana sejumlah daerah.

Siap-siap Tarif Tol Dalam Kota Resmi Naik Besok, Ini Rinciannya

"Proyek penyediaan air minum ini kan sebenarnya untuk kepentingan publik dan saya kira ini juga jadi perhatian dan prioritas kita semua," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah kepada wartawan, Jumat 28 Desember 2018.

"Karena diharap dengan adanya proyek penyediaan air minum ini maka pelayanan terhadap masyarakat dan khususnya untuk kebutuhan yang sangat dasar itu bisa terpenuhi. Tapi kami menemukan bukti-bukti awal tentu sedang diklarifikasi saat ini adanya sejumlah dugaan suap terhadap beberapa pejabat di Kementerian PUPR terkait dengan proyek penyediaan air minum," sambung Febri.

Sri Mulyani Ungkap 'Kontraksi Dalam' Belanja Modal Januari 2022

Diketahui sebanyak 20 orang diamankan dalam OTT KPK malam ini. Mulai dari pejabat di Kementerian PUPR, serta pihak swasta yang diduga menyuap.

"Ada dugaan transaksi suap terkait dengan sejumlah proyek penyediaan air minum. Jadi ada beberapa proyek penyediaan air minum yang dibangun di sejumlah daerah dan kami juga ada fee proyek yang kemudian diserahkan pada sejumlah pejabat di PUPR yang jumlahnya variatif," kata Febri.

Daftar 12 Ruas Jalan Tol Baru yang Diresmikan 2021

Sampai saat ini, uang Rp 500 juta dan SGD 25 ribu serta uang dalam kardus yang disita tim KPK menjadi barang bukti.

"Tim masih bekerja pemeriksaan secara intensif masih perlu kami lakukan terhadap 20 orang tersebut sehingga nanti hasilnya sesuai KUHAP baru akan disampaikan di konferensi pers maksimal 24 jam setelah peristiwa OTT ini," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya