Hendak Evakuasi Korban Mutilasi, 2 Polisi Ditembak Teroris Poso

Ilustrasi/Penembakan
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Dua anggota tim gabungan Polres Parigi dan Polda Sulawesi Tengah menjadi korban penembakan kelompok DPO MIT Poso, hari ini Senin, 31 Desember 2018. Penembakan terjadi saat tim sedang melakukan evakuasi korban mutilasi.

Mantan Teroris Poso Dukung Penuntasan Masalah Terorisme di Sulawesi Tengah

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo mengatakan, pelaku penembakan merupakan kelompok DPO MIT Poso pimpinan Ali Kalora CS. Menurut Dedi kelompok tersebut melakukan penembakan sebanyak empat kali.

"Dari keempat tembakan yang dilakukan, dua tembakan mengenai Bripka Andrew Maha Putra dan dua tembakan lainnya mengenai Bripka Baso," ujar Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin, 31 Desember 2018.

8 Terduga Teroris Jaringan JI Ditangkap, Polisi Ungkap Ada yang Berperan Jadi Bendahara

Dedi mengatakan, awalnya aparat kepolisian mendapati laporan adanya korban mutilasi di Desa Salubanga pada Minggu, 30 Desember kemarin. Setelah mendapatkan laporan tersebut, aparat pun langsung meminta keterangan kepala desa setempat dan dibenarkan.

"Petugas pun mendatangi lokasi dan ditemukan potongan kepala di sebuah jembatan," kata Dedi.

Densus 88 Polri Tangkap 7 Terduga Teroris di Sulteng

Usai menemukan potongan kepala, petugas pun melakukan pencarian tubuh korban dan ditemukan di sebuah bukit. Karena sudah larut malam, petugas melakukan evakuasi dan olah TKP pada keesokan harinya atau pada hari ini.

Namun, saat di perjalanan proses evakuasi, petugas melihat ranting pohon yang berjejer di tengah jalan. Kedua anggota itu kemudian membersihkan ranting-ranting tersebut sampai pada akhirnya dihujani tembakan dari kelompok DPO itu.

Ia juga mengatakan Bripka Andrew sempat melakukan tembakan balasan meski dirinya sudah lebih dulu terkena tembakan dari para anggota DPO. Sementara itu tim lainnya juga melakukan tembakan balasan ke arah datangnya serangan.

"Mereka menembaki dari belakang gunung dan lereng gunung. Kejadian baku tembak itu terjadi selama 30 menit," kata Dedi.

Dijelaskan Dedi, Bripka Andrew mengalami luka tembak di bagian punggung sebelah kiri atas, punggung sebelah kanan dan kaki kanannya patah. Sedangkan Bripka Baso mengalami luka tembak di bahu sebelah kiri dan pantat.

"Patah tulang yang dialami oleh Bripka Andrew masih belum diketahui apakah dari tembakan atau dari bom lontong yang dilempar oleh DPO MIT Poso," katanya. (jhd)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya