Bantah Hanya Diam, Polisi Usut Kebakaran Pulau Taraju

Hutan di Pulau Taraju, sebuah pulau di kawasan objek wisata bahari Teluk Mandeh, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, hangus terbakar.
Sumber :
  • VIVA/Andri Mardiansyah

VIVA – Kapolres Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Ajun Komisaris Besar Polisi Fery Herlambang membantah pernyataan Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni yang menyebutkan polisi setempat tidak bertindak dan hanya diam saja, terkait adanya dugaan pembakaran secara sengaja di Pulau Taraju, di kawasan objek wisata Teluk Mandeh Sungai Nyalo, Kecamatan Koto XI Tarusan.

4 Warga Masih Hilang, Pencarian Korban Banjir di Sumatera Barat Diperpanjang

Fery menegaskan, setelah mendapatkan informasi tentang Pulau Taraju yang diduga dibakar secara sengaja melalui berbagai pemberitaan, pihaknya segera menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Penyelidikan itu dilakukan untuk memastikan penyebab kebakaran dan apakah ada indikasi unsur kesengajaan. 

"Enggak lah, masa polisi diam aja. Polisi pasti bergerak dong. Karena kita kan baru tahu beritanya. Nah, dasar berita itu kita ke sana. Anggota Reserse sudah bergerak ke sana, sprin udah saya tanda tangani," kata Fery, Rabu, 2 Januari 2019.

Satu Lagi Korban Jiwa Banjir Pesisir Selatan Ditemukan, Total Korban Meninggal 31 Orang

Selain melakukan penyelidikan mendalam, Fery menegaskan, pihaknya saat ini tengah mengumpulkan bukti-bukti terkait status dan pemilik tanah tersebut. Setelah itu, penyelidikan dilanjutkan, termasuk mencari tahu siapa yang membakar, siapa yang melihat.

Sebelumnya, Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni geram, setelah mengetahui Pulau Taraju, hangus terbakar. Kemarahan Hendrajoni memuncak setelah mendapat laporan jika pulau Taraju itu sepertinya sengaja dibakar. Meski sudah mendapatkan laporan terkait hal itu, dia belum bisa memastikan berapa luas area yang terbakar. 

Tim SAR Gabungan Kerahkan 150 Personel Cari Korban Banjir Hilang di Pesisir Selatan

Untuk mencari tahu lebih dalam, Hendrajoni menyampaikan, dalam minggu ini, dia akan segera mengusut tuntas siapa dalang di balik pembakaran hutan kawasan Mandeh itu. Tak terkecuali, mengejar pelaku-pelaku pembakaran itu. Apalagi jika hutan mangrove yang ikut dibakar. 

Meski masuk ranah kepolisian, namun Hendrajoni menegaskan jika dia tidak akan melakukan koordinasi dengan kepolisian setempat. Sebab, menurut dia, koordinasi dengan pihak kepolisian susah dan percuma saja. 

"Bahkan tahu sendirilah dengan polisi, susahlah saya koordinasi sama kepolisian, susahlah. Karena percuma sajalah. Apapun yang terjadi, pihak kepolisian itu harus bertindak dia, dia diam saja. Dia (Polisi) enggak turun. Contohnya kejadian kemarin, kerusakan, nyolong kayu ilegal logging, kan saya sudah bertindak. Kan banyak pekerjaan sebenarnya penegak hukum," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya