Informasi Terbaru Sistem Ujian Masuk UI

Informasi pendaftaran UI 2019 oleh Rektor Universitas Indonesia
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan

VIVA – Sistem penerimaan mahasiswa baru pada perguruan tinggi negeri atau PTN tahun ajaran 2019/2020 mengalami perubahan. Terkait hal itu, Universitas Indonesia atau UI pun telah memberikan informasi terbarunya bagi para calon pendaftar.

Pendaftaran SNMPTN 2022 Dibuka Hari Ini! Simak Cara Daftarnya di Sini

Beberapa perubahan itu di antaranya adalah pada tahap seleksi atau ujian berbasis komputer dan pengelolaannya di bawah langsung kementerian. Dalam hal ini Kementerian Riset Tekhnologi dan Pendidikan Tinggi atau Kemenristekdikti.

Rektor UI, Profesor Muhammad Anis mengungkapkan, perubahan itu  dilandasi adanya komitmen UI dari waktu ke waktu untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Apabila selama ini proses seleksi sifatnya nasional melalui pembentukan panitia maka pada waktu ke depan akan diubah menjadi lembaga permanen atau yang disebut lembaga tes masuk perguruan tinggi atau LTMPT.

Catat Daftar Masuk PTKIN Jalur SPAN dan UM Mulai Februari 2022

Selama masa transisi kata Anis, Profesor Ravik Karsidi bakal menjabat sebagai Ketua LTMPT, jabatannya dahulu adalah Ketua Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi atau SNMPTN maupun Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau SBMPTN.

“Tapi ke depannya akan ada ketua yang permanen, ada masa kerjanya dan pengelolaannya di bawah langsung kementerian, termasuk pengelolaan keuangannya,” kata Anis.

Pertama di Indonesia, UI Buka Prodi Subspesialis Orthopaedi

Untuk jalur penerimaan dilanjutkan Anis, tak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yakni melalui penilaian rapor atau SNMPTN, jalur ujian SBMPTN serta jalur yang diselenggarakan oleh masing-masing perguruan tinggi.

“Nah permen (peraturan menteri) yang mengatur soal daya tampung dari ketiga jalur tersebut ada perubahan, dimana minimal untuk jalur yang SNMPTN atau jalur prestasi rapor, minimal 20 persen,” katanya.

Sedangkan untuk jalur seleksi yang diselenggarakan oleh masing-masing perguruan tinggi masing-masing 30 persen. “Itu kira-kira format yang diberlakukan hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Yang berbeda pada tahun ini ujian seleksi tidak lagi berbasis kertas tapi berbasis komputer,” kata dia.

Perbedaan yang mendasar lainnya adalah jika dahulu peserta memilih perguruan tinggi yang dituju lalu diproses oleh panitia dan diumumkan oleh panitia. Namun pada tahun ajaran kali ini metodenya menjadi dibalik.

“Mereka menerima nilai dari UTBK (ujian tulis berbasis komputer). Terus memilih perguruan tinggi yang jadi pilihannya baru diproses dan diumumkan panitia," ujarnya. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya