Fasilitas Mewah Sukamiskin Ada Sejak Lama, Dirjen Akui Keterbatasan

Dirjen Pas Kemenkumham Sri Pugih Budi Utami
Sumber :
  • VIVA/Adi Suparman

VIVA – Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Sri Pugih Budi Utami, mengungkapkan, fasilitas mewah kamar tahanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas 1A Sukamiskin Bandung sudah berlangsung sebelum eks Kalapas Sukamiskin Wahid Husein dicokok Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Mardani Maming Tak Diborgol Saat di Bandara Banjarmasin, Ini Kata Kalapas Sukamiskin

Hal tersebut diungkapkan Sri saat bersaksi dalam kasus korupsi fasilitas mewah Lapas Sukamiskin dengan terdakwa Wahid Husein di Pengadilan Negeri Klas 1A khusus Bandung. Menurut dia, fasilitas berupa televisi hingga telepon genggam sudah berada di Sukamiskin sebelum dipimpin Wahid.

“AC juga itu sudah terpasang sebelum kalapas ini (Wahid Husein), rata-rata yang menempati kamar (mewah) tersebut narapidana kasus korupsi,” ungkap Sri kepada Hakim di Ruang 6, Pengadilan Negeri Klas 1A khusus,  Bandung, Rabu 9 Januari 2019.

Kalapas Sukamiskin: Mardani Maming Hadiri Sidang PK di PN Banjarmasin, Kini Sudah Kembali ke Sel

Sri menuturkan, semenjak menjabat posisi dirjen Pas, tugas pengawasan lapas maupun rutan se-Indonesia begitu banyak, sehingga pihaknya tidak begitu mampu menjangkau keanehan layanan kamar di Sukamiskin.

“Selama menjadi dirjen beberapa kali ke Sukamiskin, namun tidak begitu masuk ke dalam. Memang Sukamiskin mendapat anggaran renovasi tapi yang pasti seperti saung maupun fasilitas mewah kamar tidak boleh apa pun alasannya,” ujarnya.

Setya Novanto Acungkan 2 Jari Saat Nyoblos di Lapas Sukamiskin

Lanjut Sri, adanya operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap Wahid Husein menjadi momen perombakan besar-besaran dan berlaku bagi seluruh kamar dengan menyita fasilitas tambahan.

“Tidak boleh ada AC, kalau TV itu di ruang umum. Kulkas tidak boleh kecuali kulkas kecil untuk penyimpanan obat yang memang harus ada. HP juga tidak boleh,” katanya.

“Begitu ada OTT, ada momentum bagi kami berbenah, kami langsung tukar semuanya dari 436 kamar tidak semuanya ada AC-TV, kalau detailnya saya lupa, tapi pada saat itu semua dibersihkan, saung-saung langsung dibongkar,” tutur dia. (art) 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya